Brussels, MINA – Pejabat Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mugherini menekankan pentingnya langkah dan resolusi internasional untuk berkontribusi dalam melestarikan situasi historis dan keagamaan di kota Yerusalem yang diduduki Israel.
Dalam sebuah pernyataan pers pada hari Senin (26/2/2018), Mugherini mengatakan, status Yerusalem yang diduduki harus dipelihara sebagai “kota suci bagi tiga agama.”
Pernyataan tersebut muncul menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa dengan para menteri Arab untuk membahas cara-cara menghidupkan kembali proses perdamaian Palestina dan perkembangan Suriah.
“Kami akan membahas pendekatan bersama Uni Eropa dan Liga Arab terhadap proses perdamaian Timur Tengah umumnya dan khususnya dalam untuk menghidupkan kembali dalam kerangka solusi dua negara,” kata Mugherini.
Baca Juga: ICC Keluarkan Surat Perintah Penangkapan Netanyahu dan Gallant
Dalam perkembangan terakhir, ketegangan kembali muncul setelah pernyataan Gedung Putih AS yang berencana akan memaksakan pemindahan kedubesnya dari Tel Aviv ke Yerusalem pada 15 Mei mendatang.
Kondisi memuncak juga berlangsung di Ghouta, Suriah, setelah terjadi bombardir serangan yang menyebabkan ratusan warga sipil tewas. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye Tolak Wilayah Udaranya Dilalui Pesawat Presiden Israel