Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNI EROPA TERAPKAN KUOTA PENGUNGSI

Admin - Rabu, 9 September 2015 - 21:50 WIB

Rabu, 9 September 2015 - 21:50 WIB

590 Views ㅤ

pengungsi-suriah-russiainsider-300x184.jpg" alt="pengungsi suriah russiainsider" width="300" height="184" /> Pengungsi Suriah (Russia Insider)

Berlin, 25 Dzulqa’dah 1436/9 September 2015 (MINA) – Kuota wajib untuk jumlah pengungsi yang harus diterima negara anggota Uni Eropa merupakan langkah pertama dalam menangani krisis pengungsi asal Suriah.

Hal tersebut diungkapkan Kanselir Jerman, Angela Merkel, di tengah berlanjutnya arus masuk pengungsi, yang mencapai puncaknya akhir pekan lalu.

Merkel mengatakan saat konferensi pers bersama Perdana Menteri Swedia, Stefan Lofven, yang sedang berkunjung ke Jerman. Kedua negara sejauh ini paling banyak menampung pengungsi asal Suriah.

Dengan menyebut rencana Komisi Eropa sebagai langkah pertama yang penting, dia menambahkan Uni Eropa membutuhkan sistem buka tutup untuk mereka yang berhak mendapat suaka.

Baca Juga: Jerman Desak Israel Segera Izinkan Akses Bantuan ke Gaza

“Komisi Eropa akan menetapkan rencana penanganan pengungsi, antara lain kuota untuk distribusi sekitar 120.000 jiwa ke negara-negara anggota,” ujar Merkel.

Jerman mengatakan bisa menampug lebih banyak pengungsi pada masa mendatang, namun ingin beban itu dibagi.

Aljazeera menyebutkan, Wakil Kanselir Sigmar Gabriel menyatakan, negaranya mampu menampung setidaknya 500.000 pengungsi per tahun selama tahun-tahun mendatang.

“Masalah kuota ini diperkirakan akan menimbulkan perbedaan di kalangan Uni Eropa,”papar Merkel.

Baca Juga: PM Inggris Sambut Zelensky Setelah Diusir Trump

Hongaria, Republik Ceko, Polandia, Slowakia dan Rumania sudah mengungkapkan keberatan. Tetapi Polandia belakangan mengatakan bisa menampung lebih dari yang mereka tawarkan sebelumnya, sebanyak 2.000 pengungsi.

Sementara Spanyol mengatakan akan menerima jumlah yang ditetapkan oleh Komisi Eropa dan diperkirakan 18.000 orang masih menunggu kesempatan untuk melakukan perjalanan. (T/anj/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: BBC Minta Maaf Atas Dokumenter tentang Gaza

Rekomendasi untuk Anda

Palestina
Palestina
Palestina
Timur Tengah
Eropa
Indonesia