Kasai, Kongo, MINA – Sedikitnya 400.000 anak-anak di wilayah Kasai menderita gizi buruk dan bisa mati kelaparan akibat konflik, UNICEF memperingatkan pada hari Selasa (19/12).
”Sedikitnya 400.000 anak balita di wilayah Kasai di Republik Demokratik Kongo menderita gizi buruk akut dan dapat meninggal pada tahun 2018 jika mereka tidak segera mendapat bantuan asupan gizi dan layanan kesehatan untuk menyelamatkan nyawa mereka,” kata UNICEF dalam sebuah pernyataan.
Di wilayah Kasai yang bergolak, bentrokan antara tentara dan milisi Kamuina Nsapu telah merenggut ribuan nyawa dan memaksa mengungsi lebih dari 1 juta orang selama 18 bulan terakhir.
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu
“Lebih dari 750.000 anak-anak di seluruh wilayah kekurangan gizi akut, sementara 25 zona kesehatan di wilayah Kasai sekarang berada dalam situasi krisis gizi dengan ambang batas darurat dan nutrisi terlampaui,” kata pernyataan tersebut.
“Krisis gizi dan kerawanan pangan di wilayah Kasai ini menyusul perpindahan ribuan keluarga yang telah tinggal selama berbulan-bulan dalam kondisi sangat keras,” kata Dr. Tajudeen Oyewale, Perwakilan Pelaksana UNICEF di Republik Demokratik Kongo.
Kekerasan dan pemindahan 1,4 juta orang di wilayah Kasai telah menyebabkan kekurangan pangan, dengan dua pertiga rumah tangga tidak dapat bekerja di lahan mereka untuk menanam tanaman, menurut UNICEF.
Sejak Januari 2017, UNICEF dan mitranya telah memberikan perawatan gizi terapeutik kepada 50.700 anak-anak dengan malnutrisi akut berat, berusia antara 6 dan 59 bulan, di daerah bergolak.
Baca Juga: Guido Crosseto: Kami akan Tangkap Netanyahu Jika Berkunjung ke Italia
Namun, agen anak-anak tersebut hanya menerima 15 persen dari dana yang dibutuhkan untuk menanggapi kebutuhan gizi anak-anak di tahun 2017. (T/RS3/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza