Sana’a, MINA – Lebih dari 540.000 anak di bawah usia 5 tahun di Yaman menderita kekurangan gizi akut yang mengancam jiwa, dan seorang anak meninggal setiap 10 menit karena penyebab yang tidak dapat dicegah.
“Sebanyak 11 juta anak membutuhkan bantuan kemanusiaan,” kata UNICEF seperti dikutip Arab News, Sabtu (25/3).
UNICEF mengatakan, membutuhkan $484 juta untuk melanjutkan bantuan tahun ini, tetapi PBB hanya mengumpulkan $1,2 miliar untuk semua lembaganya di Yaman pada konferensi janji di Swiss bulan lalu, jauh di bawah target $4,3 miliar.
“Kesenjangan pendanaan yang terus dihadapi UNICEF hingga 2022 dan sejak awal 2023 menempatkan respons kemanusiaan yang diperlukan untuk anak-anak di Yaman dalam risiko,” kata organisasi itu.
Baca Juga: Kapal Wisata Mesir Tenggelam di Laut Merah, 17 Penumpang Hilang
Badan anak-anak PBB, UNICEF memperingatkan bahwa mereka dapat terpaksa memangkas dukungan untuk anak-anak di Yaman tanpa bantuan dana.
Konflik di Yaman dimulai pada 2014 ketika milisi Houthi yang didukung Iran merebut ibu kota, Sanaa, dalam sebuah kudeta.
Koalisi Arab melakukan intervensi pada tahun berikutnya untuk mendukung pemerintah yang sah, dan melancarkan serangan pertama mereka terhadap posisi Houthi pada 26 Maret 2015.
Gencatan senjata berakhir tahun lalu, tetapi sebagian besar pertempuran tetap ditahan.
Lebih dari 11.000 anak diketahui telah terbunuh atau cacat sejak konflik meningkat pada tahun 2015.
Baca Juga: Dokter Palestina Kumpulkan Dana untuk Pendidikan Kedokteran di Gaza
Pertempuran di Yaman telah memicu apa yang digambarkan oleh PBB sebagai salah satu tragedi kemanusiaan terburuk di dunia.
Dilaporkan ada lebih dari 21,7 juta orang, dua pertiga penduduk Yaman, membutuhkan bantuan kemanusiaan tahun ini. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Kelelahan Meningkat, Banyak Tentara Israel Enggan Bertugas