Beirut, MINA – Badan PBB untuk Kesejahteraan Anak-Anak (UNICEF) pada Jumat (21/8) melaporkan, setengah dari anak-anak di Beirut menunjukkan tanda-tanda trauma psikologis.
UNICEF memaparkan, dalam ledakan dahsyat di Pelabuhan Beirut, korban anak-anak setidaknya tiga tewas, 31 membutuhkan perawatan medis dan 100.000 harus mengungsi dari rumah mereka, banyak dari mereka mengalami trauma, demikian Dailysabah melaporkan, Senin (24/8).
Praktisi memperingatkan, keadaan darurat kesehatan mental, saat orang-orang mulai menunjukkan tanda-tanda trauma akibat ledakan, termasuk mimpi buruk, kilas balik, tangisan, kecemasan, kemarahan, dan kelelahan.
Psikolog mengatakan, keadaan ini bisa diperburuk oleh tayangan yang terus-menerus di TV Lebanon dan media sosial yang menunjukkan ledakan itu, dengan memperlihatkan banyak korban.
Baca Juga: Agresi Cepat dan Besar Israel di Suriah Saat Assad Digulingkan
Trauma dapat terulang kembali jika anak-anak terpapar berita dan percakapan orang dewasa tentang hal itu, dan menyarankan bagi orang dewasa mengisolasi mereka dari paparan semacam itu.
Di Lebanon, bagi usia lanjut, ledakan itu memicu kenangan antara perang saudara 1975-1990 dan perang tahun 2006 dengan Israel. (T/Hju/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: KBRI Damaskus Evakuasi 37 WNI dari Suriah