Jenewa, MINA – Blokade bantuan Israel dan serangan genosida selama lebih dari 18 bulan telah mendorong anak-anak Palestina di Gaza ke jurang kehancuran, menurut badan anak-anak Perserikatan Bangsa-Bangsa, UNICEF.
Dilansir dari Quds News Network (QNN), badan itu mengatakan pada Jumat (2/5), karena telah melihat anak-anak Gaza menghadapi “risiko kelaparan, penyakit, dan kematian yang semakin meningkat.”
Direktur Eksekutif UNICEF Catherine Russell mengatakan dalam pernyataannya, anak-anak di daerah kantong itu tidak hanya menghadapi pengeboman tanpa henti, tetapi juga kehilangan barang-barang penting, layanan, dan perawatan yang bisa menyelamatkan nyawa.
“Dengan adanya blokade bantuan setiap hari, mereka menghadapi risiko kelaparan, penyakit, dan kematian yang semakin meningkat. Tidak ada yang dapat membenarkan hal ini,” kata Russell. “Laut yang mereka gunakan untuk menangkap ikan telah dibatasi. Toko roti tutup, produksi air menurun, dan rak-rak pasar hampir kosong.”
Baca Juga: Perjuangan Sehari-hari Warga Gaza untuk Bertahan Hidup Dalam Blokade Israel
Dalam sebulan terakhir, katanya, keluarga-keluarga terpaksa memilih antara mandi, membersihkan, dan memasak karena akses terhadap air dengan cepat memburuk.
Vaksin juga hampir habis, Russell memperingatkan, dan penyakit menyebar dengan cepat.
“Malnutrisi juga meningkat,” katanya, seraya menambahkan bahwa lebih dari 9.000 anak telah dirawat untuk pengobatan malnutrisi akut sejak awal tahun. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Israel Diam-Diam Gelar Upacara Penghormatan untuk Tentara Genosida di Gaza