Jakarta, MINA – United Nations Children’s Fund (UNICEF) mengirim bantuan 450 tenda darurat secara bertahap yang memenuhi standar mutu untuk membantu berjalannya proses pendidikan yang terdampak bencana di Sulawesi Tenggah (Sulteng).
Bantuan ini tahap pertama, seberat 30 ton bantuan pendidikan untuk situasi darurat, termasuk 65 tenda untuk ruang kelas sementara dan perlengkapan sekolah seperti peralatan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan paket pendidikan lainnya.
Secara simbolis bantuan diberikan oleh Perwakilan UNICEF Indonesia, Debora Comini kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy di Gedung Kemendikbud, Selasa (16/10).
“Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan merasa terbantu oleh UNICEF untuk mempercepat penyelenggaraan pembelajaran di kelas-kelas sementara di wilayah terdampak bencana. Seluruh anak Indonesia tanpa kecuali harus mendapat hak atas layanan pendidikan termasuk mereka yang terdampak bencana,” kata Muhadjir.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
Tenda UNICEF yang terdiri dari dua ruang kelas, baru saja sampai di Kalimantan dan akan langsung dalam beberapa hari untuk dikirimkan ke wilayah terdampak.
“UNICEF bekerja sama sengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memulihkan pelayanan pendidikan di area-area terdampak. Kita tahu bahwa pendidikan adalah alat pemulihan penting dalam situasi darurat seperti ini, saat anak-anak bersekolah dapat dirawat, dipastikan keberadaannya dilindungi dari hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Debora Comini.
Menurutnya, sebanyak 65 tenda akan tiba hari ini di Sulteng, 135 lagi dan 200 perlengkapan sekolah anak tiba pada Rabu dan Kamis besok.
Menurut data Dinas-Dinas Pendidikan setempat, terdapat 1.149 sekolah dan sebanyak 164.651 peserta didik mulai dari pendidikan usia dini sampai menengah di empat kota/kabupaten di Sulteng yang terdampak langsung bencana. Banyak sekolah di wilayah tersebut yang masih ditutup. Penilaian situasi pun masih berjalan, sehingga angka tersebut masih dapat berubah.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Saat ini baru ada 19 tenda darurat untuk pendidikan yang berdiri.
Menurut Mendikbud Muhadjir, ia telah mengumpulkan semua kepala sekolah dan imbau untuk membangun kelas darurat sendiri secara swasembada dengan menggunakan material yang ada di sana, termasuk bekas-bekas puing yang masih layak digunakan.
“Kemudian Kemendikbud membantu terpal dan uang untuk pemasangan sebanyak Rp. 30 juta per-kelas, yang kita alokasikan sebanyak Rp. 3 miliar. Hari ini terpal sudah mulai dikirim dari Surabaya,” tambah Muhadjir. (L/R10/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia