Kabul, MINA – Universitas Kabul untuk pertama kalinya mewisuda sarjana lulusan pertama Afghanistan dalam studi wanita. Para sarjana wanita itu mengenakan topi dan gaun pada Ahad (5/11), pemandangan yang tidak biasa di negara patriarki tersebut. Demikian The New Arab memberitakannya yang dikutip MINA.
Menurut Program Pembangunan PBB (UNDP) dan pejabat universitas, Universitas Kabul adalah lembaga pendidikan tinggi pertama di negara itu yang menawarkan gelar yang berfokus pada isu gender dan perempuan.
Teori feminis, media, masyarakat sipil dan resolusi konflik, termasuk di antara topik yang berfokus pada perempuan yang dibahas dalam kursus Master dua tahun, yang didanai oleh Korea Selatan dan dijalankan oleh UNDP.
Menawarkan tingkat pendidikan seperti itu tidak akan pernah terpikirkan selama rezim tahun 1996-2001, ketika isu perempuan menjadi tabu serta sebagian besar perempuan tinggal di rumah mereka dan dilarang mengikuti pendidikan.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Perempuan memiliki lebih banyak kelonggaran sejak invasi pimpinan Amerika Serikat ke Afghanistan pada tahun 2001 yang menggulingkan Taliban. Namun, mereka tetap menjadi warga kelas dua di negara yang didominasi laki-laki tersebut. Di antara 22 lulusan tersebut ada tujuh pria. (T/RI-1/B05)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia