Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Universitas Barcelona Akhiri Hubungan dengan Israel

Rana Setiawan - Ahad, 12 Mei 2024 - 04:23 WIB

Ahad, 12 Mei 2024 - 04:23 WIB

23 Views

Madrid, MINA – Senat Universitas Barcelona di Madrid, Spanyol, telah memilih untuk mengakhiri hubungan dengan Israel sepenuhnya, memutus hubungan kelembagaan atau akademis dengan universitas, lembaga penelitian, dan perusahaan Israel.

dalam laporan Wafa, Sabtu (11/5), bersamaan dengan putusnya hubungan, mosi senat, yang disahkan dengan 59 suara mendukung, 23 suara menolak dan 37 suara abstain, menuntut gencatan senjata segera di Gaza, sambil mengatakan bahwa penyebab utama konflik tersebut adalah pendudukan Israel dan apartheid.

Resolusi tersebut juga menyerukan Spanyol dan wilayah otonom Catalonia untuk memutuskan hubungan dengan Israel, dan berkomitmen agar universitas tersebut tidak melakukan tindakan atau kelalaian yang berkontribusi terhadap pendudukan Israel di wilayah Palestina.

Selanjutnya akan dibentuk sebuah komisi untuk menyelidiki hubungan dengan entitas yang tidak mematuhi hukum humaniter internasional.

Baca Juga: Israel Duduki Desa-Desa di Suriah Pasca-Assad Terguling  

Setelah pemungutan suara tersebut, Joan Guardia, Rektor Universitas Barcelona, menyatakan bahwa “Universitas Barcelona tidak bisa tetap acuh tak acuh terhadap apa yang terjadi di Palestina,” menambahkan bahwa “kami tidak akan terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia apa pun.”

Diadili di hadapan Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida terhadap warga Palestina, Israel telah melancarkan perang yang menghancurkan di Gaza sejak 7 Oktober 2023, menewaskan sedikitnya 34.943 warga Palestina dan melukai lebih dari 78.572 lainnya.

Selain itu, setidaknya 7.000 orang belum ditemukan, diperkirakan tewas di bawah reruntuhan rumah mereka di seluruh Jalur Gaza.

Organisasi-organisasi Palestina dan internasional mengatakan bahwa mayoritas dari mereka yang terbunuh dan terluka adalah perempuan dan anak-anak.

Baca Juga: Ribuan Warga Inggris Demo Kecam Genosida Israel

Agresi Israel juga mengakibatkan hampir dua juta orang mengungsi secara paksa dari seluruh Jalur Gaza.

Sementara sebagian besar pengungsi terpaksa mengungsi ke kota Rafah di selatan yang padat penduduk, dekat perbatasan dengan Mesir – yang menjadi eksodus massal terbesar Palestina sejak Nakba tahun 1948. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Warga Palestina Mulai Kembali ke Yarmouk Suriah

 

Rekomendasi untuk Anda

Internasional