Birmingham, MINA – Universitas Birmingham City meluncurkan program sarjana akuntansi dan keuangan Islam pertama di Inggris.
Mahasiswa di program sarjana tersebut akan mempelajari ekonomi Islam dan mengembangkan pemahaman tentang tanggung jawab sosial perusahaan dalam modul yang mengeksplorasi bagaimana bisnis bergerak menuju sebuah planet yang lebih bersih dan berkelanjutan.
“Program tersebut diluncurkan pada waktu yang sangat penting dalam sejarah kami,” pimpinan program Sahista Mikadam seperti dikutip dari AboutIslam, Jumat (23/10).
Dikatakan, keuangan syariah berbeda dari bank konvensional dalam hal-hal utama, yang paling menonjol adalah larangan membebankan bunga dan berinvestasi di perusahaan-perusahaan yang patuh secara etika.
Baca Juga: Wamenag Sampaikan Komitmen Tingkatkan Kesejahteraan Guru dan Perbaiki Infrastruktur Pendidikan
Bank syariah dan lembaga keuangan tidak dapat menerima atau menyediakan dana untuk apa pun yang bersentuhan dengan alkohol, judi, pornografi, tembakau, daging babi.
Kesepakatan pembiayaan yang sesuai dengan syariah menyerupai pengaturan sewa untuk sendiri, rencana angsuran, perjanjian pembelian dan penjualan bersama atau kemitraan.
Pasar Perbankan Islam global mencakup berbagai aspek-aspek yang berbeda, seperti Perbankan Islam, Takaful/Asuransi Islam, Sikuk/Obligasi Islam, dan Pasar Modal Syariah/Pembiayaan Syariah.
Shaista yang merupakan seorang dosen senior di Sekolah Bisnis Universitas Birmingham City, mengatakan bahwa keuangan Islam menggunakan alat untuk memastikan distribusi kekayaan, sumber daya, dan pertumbuhan yang adil dan merata berdasarkan keuntungan, kerugian, dan pembagian risiko, sembari mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dari Perserikatan Bangsa- Bangsa dan memastikan proses etis dan berkelanjutan dalam bisnis dan keuangan.
Baca Juga: Hari Guru, Kemenag Upayakan Sertifikasi Guru Tuntas dalam Dua Tahun
“Siswa dalam program ini akan diajarkan filosofi seputar prinsip-prinsip ini dan akan didorong untuk menemukan cara untuk menerapkannya dalam skenario dunia nyata. Ini bukan hanya program bagi Muslim, ini tentang cara etis melakukan keuangan berdasarkan ajaran Islam,” tambahnya.
Inggris memiliki reputasi lama sebagai salah satu pusat keuangan paling penting dan inovatif di dunia. Kota London sendiri adalah pusat keuangan Islam terkemuka di luar dunia Muslim, dengan aset lembaga berbasis di Inggris yang menawarkan layanan keuangan Islam dengan total lebih dari 5 miliar dolar AS.
Dalam beberapa tahun terakhir, Inggris telah memperkuat posisinya sebagai pusat Barat untuk keuangan Islam. Saat ini, lebih dari 20 bank di Inggris menawarkan layanan Islami, dan lima dari bank ini sepenuhnya sesuai dengan Syariah, termasuk Bank Al Rayan. Diyakini bahwa lebih dari 80 persen dari semua nasabah deposito berjangka bank di Al Rayan tidak beragama Islam. (T/RE1/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi