Universitas Terkemuka Irlandia Tarik Investasi dari Perusahaan Senjata yang Terlibat dengan Israel

Trinity, universitas terkemuka di Irlandia. (Foto: Wafa)

Dublin, MINA – Trinity, universitas terkemuka di , mengumumkan tidak lagi memiliki investasi di perusahaan senjata yang terlibat dengan Israel.

Keputusan ini menyusul petisi yang diluncurkan oleh Trinity Boycott, Divestment and Sanctions campaign (BDS) bersama Trinity College, Dublin Students’ Union (TCDSU) tahun lalu, Wafa melaporkannya, Rabu (19/10).

Petisi yang telah mencapai 446 tanda tangan hingga kemarin, menyerukan Trinity untuk “divestasi dari industri perang”.

“Trinity memiliki €2,5 juta yang diinvestasikan di perusahaan senjata di seluruh dunia, seperti yang diungkapkan oleh permintaan FOI,” kata Trinity BDS dalam keterangan tertulis.

Permintaan Kebebasan Informasi (FOI) yang dibuat oleh ketua Students4Change László Molnárfi tahun lalu mengungkapkan bahwa Universitas memiliki sekitar €2,5 juta investasi ekuitas di industri persenjataan dan pertahanan.

“Ini termasuk perusahaan yang memproduksi senjata atau teknologi keamanan yang digunakan oleh negara Israel untuk melakukan pembersihan etnis dan menerapkan apartheid terhadap rakyat Palestina, seperti Lockheed Martin, Raytheon Technologies dan BAE Systems,” lanjut rilis tersebut.

“Para penandatangan petisi ini menyerukan Trinity College Dublin untuk mengambil sikap berprinsip melawan apartheid, kolonialisme, dan pendudukan militer di Palestina yang bersejarah dengan mendukung prinsip-prinsip gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi”, tulis petisi tersebut.

Dalam sebuah pernyataan kepada Trinity News, seorang juru bicara Universitas mengatakan, Trinity telah merestrukturisasi portofolio ekuitasnya secara menyeluruh dan tidak memiliki investasi di salah satu perusahaan yang disebutkan.

Pada 2018, mahasiswa Trinity memberikan suara dalam referendum TCDSU untuk mendukung kampanye BDS. 64,5% dari total jajak pendapat memilih mendukung, menerima liputan internasional yang luas.

Bulan lalu, Trinity BDS bergabung dengan protes di luar Leinster House yang menyerukan penyelidikan apartheid di negara bagian Israel. (T/R7/R1)

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.