Washington, MINA – Universitas-universitas di Eropa dan Asia telah bergabung dalam gerakan mahasiswa yang dipicu oleh universitas-universitas Amerika dan Barat sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina.
Di Belanda, mahasiswa Universitas Amsterdam mendirikan kamp di kampus sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Jalur Gaza, yang telah menjadi sasaran perang Israel yang menghancurkan selama tujuh bulan. Middle East Monitor melaporkan, Rabu (8/5).
Mahasiswa meminta administrasi Universitas untuk memutuskan hubungannya dengan institusi yang berafiliasi dengan Israel.
Di Spanyol, demonstrasi solidaritas terhadap Palestina menyebar di berbagai universitas di wilayah Basque, Navarre, Aragon, Andalusia, dan Catalonia. Mahasiswa Universitas Basque Country dan Navarre mengumumkan protes akan berlanjut tanpa batas waktu dengan mendirikan kamp, seperti yang terjadi di Valencia.
Baca Juga: Pemukim Yahudi Ekstremis Rebut Rumah Warga Yerusalem di Silwan
Di Perancis, mahasiswa Universitas Paris 8 melakukan demonstrasi untuk mendukung Gaza dan mengecam perang Israel di Jalur Gaza. Mahasiswa meneriakkan slogan-slogan: “Kemerdekaan untuk Palestina”, “Hentikan genosida” dan “Hidup Palestina”.
Di Bangladesh, mahasiswa dari berbagai universitas mengadakan demonstrasi untuk mendukung Palestina, menuntut “diakhirinya genosida di Gaza”. Mahasiswa mengibarkan bendera Palestina dan meneriakkan slogan-slogan seperti “Bebaskan Palestina” dan “Hentikan genosida”.
Di Indonesia, seluruh universitas dan perguruan Muhammadiyah (172 lembaga) menggelar aksi serentak membela Palestina pada 7 Mei, setelah sebelumnya pada 3 Mei Universitas Indonesia menggelar aksi Perkemaha Solidaritas Palestina di lingkungan kampus..
Pada tanggal 18 April, mahasiswa dan akademisi yang menolak perang di Gaza mulai melakukan aksi duduk di kampus Universitas Columbia di New York, menuntut administrasi Universitas menghentikan kerja sama akademisnya dengan universitas-universitas Israel dan menarik investasinya di perusahaan-perusahaan yang mendukung Pendudukan Israel di wilayah Palestina.
Baca Juga: Media Ibrani: Netanyahu Hadir di Pengadilan Atas Tuduhan Korupsi
Dengan intervensi polisi dan penangkapan puluhan pengunjuk rasa, kemarahan meluas hingga mencakup universitas-universitas di negara lain seperti Perancis, Inggris, Jerman, Kanada, India dan Indonesia yang semuanya menggelar demonstrasi dan tuntutan untuk menghentikan perang di Gaza serta memboikot perusahaan yang memasok senjata ke Israel. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Hamas Sayangkan Terbunuhnya Pejuang Perlawanan di Tepi Barat, Serukan Faksi Palestina Bersatu