Landon, 6 Syawal 1435/2 Agustus 2014 (MINA) – Ratusan pengunjuk rasa berkumpul di luar Kedutaan Besar Israel di London, Jumat, menunjukkan kemarahan mereka pada serangan Israel di Jalur Gaza yang telah berlangsung tiga pekan lebih.
Aksi protes membawa spanduk dan bendera Palestina, sembari menyerukan diakhirinya pembantaian Israel terhadap warga Palestina di Gaza, demikian laporan Press Tv yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA), Sabtu.
“Kami telah berada di sini seminggu lalu. Orang-orang cenderung mengatakan kepada kita, kau tahu, protes tidak akan membuat perubahan. Kami di sini mengatakan protes itu membuat perubahan, “kata seorang pengunjuk rasa itu.
” Saya tidak berbicara tentang politisi yang terus-menerus di sini bersama kami, dalam solidaritas dengan kami. Aku sedang berbicara tentang politisi seperti Perdana Menteri Inggris, David Cameron. Sekarang, ia mengubah nada suaranya sedikit. Hal ini karena dia tahu bahwa dunia yang mengawasi mereka,” pengunjuk rasa itu menambahkan.
Baca Juga: Hongaria Cemooh Putusan ICC, Undang Netanyahu Berkunjung
Menurutnya, para politisi inggris “tahu bahwa pemilu akan datang dan mereka tahu bahwa kita adalah orang-orang yang akan memilih.”
Protes di London merupakan salah satu dari banyak demonstrasi anti-Israel yang makin marak di berbagai negaradi dunia, termasuk di negara-negara sahabat Israel seperti AS, Inggeris, Canada, Australia, di mana orang mengecam agresi Israel terhadap warga Gaza.
Pesawat-pesawat tempur Israel telah menggempur beberapa wilayah bangunan di Jalur Gaza sejak 8 Juli, menghancurkan rumah-rumah dan mengubur keluarga Palestina di bawah reruntuhan.
Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap militer Hamas, telah melancarkan serangan balasan terhadap Israel.
Baca Juga: Pusat Budaya dan Komunitas Indonesia Diresmikan di Turki
Sementara Tel Aviv menegaskan lebih dari 60 warga Israel telah tewas dalam serangan balasan kelompok pejuang Palestina, sumber Hamas menempatkan angka pada lebih dari 145.
lebih dari 1.600 orang telah tewas dan hampir 9.000 lainnya terluka oleh serangan rezim Israel terhadap pesisir meskipun ada tekanan dari masyarakat internasional. (T/P012/IR)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina