Jakarta, (MINA) – Sejumlah gabungan ormas berkumpul dan berunjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar Menteng, Jakarta Pusat, mengutuk pembantaian massal yang menimpa Muslim Rohingya di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
“Ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai Muslim di dunia ini yang memiliki huhungan. Di Myanmar adalah kejahatan luar biasa, kejahatan secara struktural yang melibatkan pemerintahan,” ujar orator Alan Somadayo di tengah keramaian massa di depan kedutaan di Jakarta, Jumat (25/11).
Massa berasal dari Himpunan Pengacara Pembela Muslim Indonesia (HaPPMI), Kesatuan Aksi Keluarga Besar Himpunan Mahasiswa Islam (KA-KB HMI), BEM Universitas Ibnu Chaldun (UIC), Perhimpunan Mahasiswa Muslim Indonesia (PMMI), Tim Advokasi Muslim Indonesia (TAMI), dan Seluruh Ummat Islam Indonesia Peduli Muslim Rohingnya.
Kapolda Metro Jaya M. Iriawan juga hadir memantau jalannya aksi damai unjuk rasa tersebut. Sebanyak 340 personel gabungan dikerahkan untuk mengamankan aksi demonstrasi itu.
Baca Juga: Menhan Sjafrie Sjamsoeddin Wacanakan Dewan Pertahanan Nasional
Alan mengatakan, pembantaian dan pemerkosaan yang terjadi di Rakhine patut dilawan secara hukum, dan menjadi kewajiban bagi setiap Muslim berhak melakukannya. Pengunjuk rasa juga menuntut Pemerintah Myanmar agar dibawa ke pengadilan HAM internasional.
“Masalah ini bukan masalah individu, tapi masalah kemanusian, saya ingin kalau kita masih memiliki hati nurani yang tersisa kita harus bangkit melawan kejahatan,” katanya.
Beberapa tuntutan yang disuarakan antara lain, menutut Kedutaan Besar Myanmar di Indonesia agar menghentikan perbuatan keji dan tidak manusiawi, memberikan jaminan keamanan, dan memberi kehiupan yang layak bagi umat Muslim Rohingya.
Selain itu juga, aksi damai ini meminta pengadilan internasional mengusut kejahatan genosida yang dilakukan tentara dan Pemerintahan Myanmar, serta mencabut Nobel Perdamaian yang diterima oleh Aung San Suu Kyi.
Baca Juga: Guru Supriyani Divonis Bebas atas Kasus Aniaya Siswa
Pemerintah Indonesia juga didesak untuk ikut andil berperan aktif dalam menyelesaikan kejahatan manusia di Myanmar.
Unjuk rasa di depan Kedutaan Besar Myanmar masih terus akan berlanjut dan diperkirakan massa yang lebih banyak akan berdatangan dari berbagai macam ormas dan lembaga setelah salat Jumat dilaksanakan hari ini. (L/M09/P001)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Menteri Abdul Mu’ti: Guru Agen Peradaban