Gaza, MINA – Badan Bantuan dan Pekerjaan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) pada hari Sabtu (15/3) mengumumkan pembukaan 130 lokasi sekolah di sekitar Gaza, yang memungkinkan sekitar 47.000 siswa untuk belajar secara langsung.
Komisaris Jenderal UNRWA Philippe Lazzarini menyatakan bahwa pendidikan untuk anak-anak memulihkan harapan dan membantu mereka pulih dan perlahan-lahan, terhubung kembali dengan masa kecil mereka. Ini penting untuk mengatasi trauma yang mereka alami. Almayadeen melaporkan.
“Lebih dari 270.000 anak laki-laki dan perempuan telah mendaftar dalam program pendidikan UNRWA. Mereka menerima pembelajaran dasar dalam bahasa Arab, Inggris, matematika, dan sains,” ungkapnya.
Lazzarini menekankan, UNRWA tetap menjadi penyedia pembelajaran darurat dan dukungan psikososial terbesar di Gaza.
Baca Juga: Pengusiran Sistematis Warga Palestina oleh Israel di Tulkarm Terus Berlanjut
Meskipun fasilitas pembelajaran baru-baru ini dibuka kembali, Lazzarini mencatat bahwa masih ada kendala yang cukup besar.
“Namun, kita masih harus menempuh jalan panjang untuk membawa lebih banyak anak ke sekolah,” katanya, menekankan keseriusan masalah ini.
Lazzarini mengatakan, tujuannya adalah mencegah hilangnya generasi anak-anak Palestina, dengan menegaskan “taruhannya tinggi” dan waktu adalah hal yang terpenting.
Perang Israel di Gaza telah menghancurkan masa depan anak-anak Palestina, merampas akses mereka terhadap pendidikan dan stabilitas.
Baca Juga: Keluarga Tawanan Israel akan Cegah Netanyahu “Gagalkan” Kesepakatan Gaza
Dengan lebih dari 660.000 anak putus sekolah dan 85% fasilitas pendidikan tidak dapat beroperasi, prospek pendidikan dan karier mereka tampak suram. Penghancuran sekolah dan hilangnya lebih dari 800 pekerja pendidikan semakin menghambat peluang untuk membangun kembali kehidupan akademis mereka.
Sebanyak 625.000 siswa yang terdaftar di Gaza hingga 30 Juli 2024, semuanya telah kehilangan satu tahun ajaran penuh. Untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, 39.000 siswa tidak mengikuti ujian evaluasi sekolah menengah resmi untuk kelas 12, menurut laporan situasi oleh Relief Web. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sembilan Orang Syahid dalam Serangan Terbaru Israel di Beit Lahia