Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

UNRWA: Gaza Hadapi Krisis Parah Jelang Musim Dingin

sri astuti Editor : Widi Kusnadi - 19 detik yang lalu

19 detik yang lalu

0 Views

Anak-anak Gaza di tenda pengungsian saat musim dingin. (Foto: Anadolu)

Gaza, MINA – Badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) pada Sabtu (25/10) memperingatkan Gaza menghadapi krisis yang semakin parah menjelang musim dingin, akibat tempat berlindung dan pasokan penting diblokir oleh Israel untuk memasuki wilayah tersebut.

Dalam sebuah pernyataan di X, UNRWA mengatakan tempat berlindung dan peralatan musim dingin yang ditujukan untuk keluarga-keluarga pengungsi di gudang-gudang UNRWA di Yordania dan Mesir, diblokir untuk masuk. Anadolu melaporkan.

“Menjelang musim dingin di Gaza, orang-orang semakin membutuhkan tempat berlindung dan kehangatan,” kata badan tersebut, menyerukan pemulihan segera akses kemanusiaan.

Pada Kamis, penyiar publik Israel, Kan, mengutip seorang pejabat senior pendudukan yang mengatakan Israel tidak bermaksud mengizinkan UNRWA untuk kembali bekerja di Gaza.

Baca Juga: Hamas Tegaskan Kembali Israel Gagal Capai Tujuan Selama Dua Tahun Perang

Komentar tersebut muncul sehari setelah Mahkamah Internasional mengatakan bahwa warga Palestina di Gaza belum menerima pasokan yang cukup untuk bantuan kemanusiaan, dan memutuskan Israel harus mengizinkan dan memfasilitasi pengiriman bantuan dan berhenti menggunakan kelaparan sebagai metode peperangan.

Pendapat tersebut dikeluarkan sebagai nasihat hukum tidak mengikat oleh pengadilan, yang menguraikan kewajiban Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki, menyusul permintaan dari Majelis Umum PBB pada Desember 2024.

Pembatasan Israel terhadap masuknya barang ke Gaza terus berlanjut meskipun kesepakatan gencatan senjata terbaru dengan Hamas dicapai awal bulan ini.

Kesepakatan tersebut didasarkan pada 20 poin kesepakatan damai Presiden AS Donald Trump. Tahap pertama kesepakatan tersebut mencakup pembebasan sandera Israel dengan imbalan tahanan Palestina. Rencana tersebut juga membayangkan pembangunan kembali Gaza dan pembentukan mekanisme pemerintahan baru tanpa Hamas.

Baca Juga: [POPULER MINA] RUU Aneksasi Israel di Tepi Barat dan Sikap OIC Terhadap Indonesia 

Sejak Oktober 2023, perang genosida Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 68.000 orang. []

 

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Israel Kembali Serang Gaza, Langgar Kesepakatan Gencatan Senjata

Rekomendasi untuk Anda