Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Upaya Gen-Z Lestarikan Budaya Melalui Media Sosial

Widi Kusnadi - Senin, 22 April 2024 - 10:40 WIB

Senin, 22 April 2024 - 10:40 WIB

35 Views

Logo Wonderful Indonesia dan Pesona Indonesia. (Sumber: Parekraf.go.id)

Oleh: Muhammad Zidane Pareva, mahasiswa jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Andalas, Sumatera Barat

Media sosial saat ini tak hanya menjadi sarana informasi dan komunikasi semata, tetapi keberadaannya juga bisa dimanfaatkan guna melestarikan dan sekaligus mempromosikan budaya dan kearifan lokal suatu negara ke kancah dunia.

Semakin banyak pengguna media sosial di seluruh dunia menjadikan platform media sosial sangat efektif jika digunakan menjadi alat untuk mempertahankan dan melestarikan budaya negara kita.

Pengguna media sosial pada hari ini didominasi oleh para Gen-Z (generasi yang lahir antara 1996 hingga 2012). Menurut survei McKinsey, ada 48 persen responden generasi Z mengakses media sosial beberapa kali dalam sehari (lebih dari dua kali).

Baca Juga: Selamat Datang Implementasi Wajib Sertifikat Halal

Prosentase tersebut tercatat lebih tinggi dibandingkan generasi milenial (yang lahir antara 1981-1996), generasi x (antara 1965-1980) dan baby boomers (antara 1946-1964).

Karena tingginya antusias Gen-z dalam menggunakan media sosial, maka mereka bisa memainkan peran maksimal dalam melestarikan dan memperkenalkan budaya-budaya yang ada di negara mereka.

Memperkenalkan budaya melalui konten edukatif di media sosial

Para Gen-Z terlahir di zaman digital dan memiliki jiwa kreatif lebih tinggi dibanding generasi sebelumnya. Mereka lebih percaya diri apabila berada di depan layar kamera.

Baca Juga: Zionis Terus Nodai Masjidil Aqsa di Tengah Perang

Melalui berbagai platform media sosial seperti: Tiktok, YouTube, Instagram, maupun Twitter (sekarang X), Gen-Z bisa membuat konten kreatif yang akan disaksikan banyak orang. Misalnya membuat konten tentang wisata budaya di suatu daerah.

Podcast tentang kebudayaan

Akhir-akhir ini program podcast di media sosial cukup populer dan banyak digemari khalayak. Mulai dari podcast di platform YouTube, hingga platform seperti spotify dan media lainnya.

Dengan jiwa kreatifnya, para Gen-z mampu memproduksi berbagai podcast-podcast bertema kebudayaan, seperti sejarah-sejarah kearifan lokal, cerita-cerita rakyat, dan hal-hal lain yang mengandung unsur budaya.

Baca Juga: AS Katanya Penegak HAM, Tapi Mendukung Pelanggar HAM

Mereka biasa mengundang para komunitas budayawan, sejarawan, atau para ahli di bidangnya untuk berbagi sektor ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Kolaborasi seniman lokal

Hal ini dilakukan dengan membentuk komunitas secara daring (online) di berbagai platform media sosial, seperti: Facebook group, Instagram dan lainnya.

Komunitas mereka biasanya terdiri atas para seniman, budayawan lokal dan aktivis budaya. Hasilnya, mereka akan berkolaborasi untuk mengadakan kegiatan pentas seni, dengan memanfaatkan saluran platform media sosial sebagai media publikasinya.

Baca Juga: AS Katanya Penegak HAM, Tapi Mendukung Pelanggar HAM

Maka, media sosial dapat menjadi wadah penting untuk melestarikaan dan sekaligus menyebarluaskan budaya dan kearifan lokal yang kita miliki.  Generasi-Z dan didukung dengan kolaborasi dengan berbagai pihak pendukung lainnya akan mampu memaksimalkan media sosial dengan jiwa kreatifitasnya.

Dengan mengemas sebagus mungkin, dipadu dengan unsur kreatif dan nilai-nilai luhur budaya Indonesia, maka generasi-Z bisa menjadi yang terdepan dalam melestarikan dan menyebarkan kebudayaan negeri kita tercinta.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Orang Beriman dalam Perspektif Al-Qur’an

Rekomendasi untuk Anda