Gaza, MINA – Pendudukan Israel melakukan pembantaian genosida di hadapan seluruh dunia ketika mereka mengebom sebuah rumah sakit yang menampung lebih dari seribu warga sipil, menewaskan lebih dari 800 orang dalam prosesnya.
Media Palestina melaporkan bahwa Rumah Sakit Baptist Al-Ahly Gaza menampung lebih dari seribu orang, termasuk pengungsi Palestina, pasien, dan personel media.
Dikutip dari Al Mayadeen, laporan awal menunjukkan bahwa tidak kurang dari 800 orang menjadi syuhada dalam agresi Israel.
Pasukan pendudukan Israel mengebom rumah sakit Palestina ketika Gaza terus melaporkan bahwa sektor kesehatannya menderita akibat krisis ini, dengan obat-obatan dan pasokan medis berisiko habis.
Baca Juga: Roket Hezbollah Hujani Tel Aviv, Warga Penjajah Panik Berlarian
Sebuah video yang viral di media sosial memperlihatkan momen aksi serangan tersebut. Video menggambarkan sebuah benda yang sangat cepat yang menghantam rumah sakit.
Beberapa akun Israel dan pro-Israel mengklaim bahwa itu adalah peluncuran roket pejuang Palestina yang gagal, dalam upaya lemah untuk mengalihkan kesalahan dari pendudukan Israel dan menjelek-jelekkan faksi perlawanan. Namun, berdasarkan kecepatan dan daya ledak benda tersebut, tidak mungkin benda tersebut merupakan rudal yang tidak berfungsi, karena roket yang gagal berakselerasi akan memiliki kecepatan yang jauh lebih rendah.
Perbedaan kecepatan dapat dengan mudah diidentifikasi antara amunisi luncur yang diluncurkan dari udara dan rudal tak berguna yang gagal berakselerasi. Oleh karena itu, benda yang menghantam rumah sakit tersebut dipastikan adalah serangan udara Israel.
Meskipun ada seruan global untuk melindungi fasilitas kesehatan dari serangan udara Israel dan perintah pengungsian paksa, ancaman Israel telah menargetkan rumah sakit di Jalur Gaza, sehingga membahayakan keselamatan pasien dan korban luka.
Baca Juga: Sebanyak 1.000 Dokter dan Perawat Gugur akibat Agresi Israel di Gaza
Israel pada hari Sabtu (14/10) menuntut agar Rumah Sakit al-Awda di Gaza utara secara paksa mengevakuasi pasien dan stafnya dalam waktu dua jam.
Pesawat tempur Israel juga melakukan serangan udara di sekitar rumah sakit di Tel al-Zaatar, Gaza utara, termasuk Rumah Sakit Indonesia, sebagai bagian dari upaya mereka untuk memberikan tekanan pada rumah sakit dan mempercepat proses pengungsian.
Dalam konteks yang sama, Rumah Sakit Anak al-Durra di timur Jalur Gaza terpaksa mengevakuasi staf dan pasiennya setelah dihantam dengan amunisi fosfor putih.
Juru bicara Kementerian Kesehatan Palestina Ashraf al-Qidra mengatakan kepada Al Mayadeen, pada hari Kamis (12/10), bahwa hanya beberapa jam lagi layanan penting di Gaza akan ditutup sepenuhnya, dan sektor kesehatan sedang runtuh. (T/RI-1/P2)
Baca Juga: Netanyahu Kembali Ajukan Penundaan Sidang Kasus Korupsinya
Mi’raj News Agency (MINA)