Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Update Konflik Myanmar, 60.000 Warga Rohingya Kabur ke Bangladesh

Arina Islami Editor : Widi Kusnadi - 18 detik yang lalu

18 detik yang lalu

0 Views

Sedikitnya tujuh orang, termasuk tiga pengungsi Rohingya, tewas dan beberapa lainnya terluka akibat hujan deras yang menyebabkan banjir parah dan tanah longsor di distrik Cox’s Bazar, Bangladesh tenggara, demikian kata pejabat setempat pada Jumat (13/9/2024). [Foto: Anadolu]

Dhaka, MINA – Sebanyak 60.000 warga Rohingya menyelamatkan diri ke Bangladesh dalam dua bulan terakhir, di tengah meningkatnya konflik antara pemerintah junta dan Tentara Arakan di Myanmar.

“Posisi kami pada prinsipnya adalah tidak mengizinkan lebih banyak Rohingya masuk. Namun, terkadang situasinya menjadi sedemikian rupa sehingga kami tidak punya pilihan lain,” kata Penasihat Urusan Luar Negeri Bangladesh, Md. Touhid Hossain, pada Ahad (22/12).

“Dalam situasi seperti itu, kami mengizinkan 60.000 warga Rohingya masuk. Bukannya kami mengizinkan mereka masuk secara resmi, mereka masuk melalui rute yang berbeda,” tambahnya. Anadolu Agency melaporkan.

Ia pun menjelaskan telah mengikuti pertemuan konsultasi informal dengan perwakilan sejumlah negara tetangga, yaitu Laos, Thailand, India, China, dan Myanmar untuk mendiskusikan isu tersebut.

Baca Juga: PM Spanyol Serukan Pengakuan Global dan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dalam pertemuan yang dipimpin Menteri Luar Negeri Thailand, Maris Sangiampongsa di Bangkok pekan lalu, Hossain menegaskan bahwa tidak akan ada lagi gelombang pengungsi Rohingya yang masuk ke Bangladesh.

“Namun, kami harus membuat pengaturan untuk menghentikan gelombang itu, bersama dengan masyarakat internasional,” katanya.

Negara-negara tersebut, ujar Hossain, tidak melihat kemungkinan Myanmar kembali ke keadaan sebelumnya.

Karena itu, mereka meminta Myanmar, yang diwakili penjabat Menlu U Than Swe, untuk segera menyelesaikan masalah dalam negerinya melalui pembicaraan dengan semua pihak.

Baca Juga: Swiss akan Jadi Tuan Rumah Konferensi Strategis Soal Palestina Maret 2025

Tentara Arakan menguasai lebih banyak wilayah di negara bagian Rakhine di sepanjang perbatasan Bangladesh.

Namun, Hossain mengatakan tidak mungkin mengadakan pembicaraan formal dengan mereka yang sekarang menguasai lebih banyak wilayah di Myanmar di sepanjang perbatasan Bangladesh.

“Saya katakan kepadanya (Than Swe) bahwa perbatasan Myanmar tidak berada di bawah kendali Anda. Perbatasan telah berada di bawah kendali aktor non-negara. Sebagai sebuah negara, kita tidak dapat terlibat dengan aktor non-negara. Jadi, mereka (pemerintah Myanmar) harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah perbatasan dan Rohingya,” tegas Hossain.

Bangladesh menampung lebih dari 1,2 juta pengungsi Rohingya di Distrik Cox’s Bazar di tenggara.

Baca Juga: Lembaga Penyiaran Publik Slovenia Desak Boikot Israel dari Eurovision

Sebagian besar Muslim Rohingya melarikan diri dari Myanmar pada Agustus 2017 akibat tindakan keras militer.

Infiltrasi Rohingya juga diwarnai oleh korupsi di perbatasan Bangladesh-Myanmar karena beberapa orang membantu warga Rohingya menyeberangi perbatasan dengan imbalan uang.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Qatar Kembali Buka Kedutaan di Suriah setelah 13 Tahun

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Dunia Islam
Internasional
Asia