Jakarta, MINA – Jumlah korban meninggal dunia bencana gempa bumi Sulawesi Barat terdata 84 orang. Hal ini disampaikan Kabasarnas, Marsekal Madya TNI (Purn) Bagus Puruhito, saat konferensi pers di Posko Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2, Tanjung Priok, Senin (18/1) sore.
“84 orang tersebut dengan rincian 77 orang di Mamuju dan 11 orang di Majene,” katanya.
Belum selesai bencana jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182, bencana gempa bumi cukup besar terjadi Sulawesi Barat. Mamuju dan Majene digoncang dua gempa berkekuatan cukup besar selama 2 hari berturut-turut.
Gempa pertama terjadi hari Kamis (14/1/2021) pukul 14.45 WITA dengan kekuatan magnitudo 5,9. Pusat gempa di darat, tepatnya 4 km arah barat laut Majene. Gempa kedua dengan skala lebih besar, 6,2 SR menyusul keesokan harinya, Jumat (15/1/2021) dini hari pukul 02.28 WITA.
Baca Juga: Menag: Guru Adalah Obor Penyinar Kegelapan
Gempa pada kedalaman 10 km itu berjarak sekitar 35 km selatan Kota Mamuju dan sekitar 62,2 km sebelah utara Kota Majene.
Basarnas mengirimkan Tim Basarnas Special Group (BSG) yang mempunyai kemampuan Urban Search and Rescue (USAR) untuk melakukan pencarian dan pertolongan bagi korban gempa.
Selain mengakibatkan puluhan korban meninggal dunia, ratusan korban luka berat dan ringan, serta ribuan warga dievakuasi, gempa tersebut juga merusak infrastruktur, mulai dari jembatan, gedung perkantoran, ruko, hotel, rumah sakit, kendaraan, dan ratusan rumah warga. (R/B03/P1)
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: AWG Gelar Dauroh Akbar Internasional Baitul Maqdis di Masjid Terbesar Lampung