Oleh Iwan Rudi Saktiawan, SSi, MAg, CIRBD
Tulisan ini, menjawab beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan kepada penulisan pada beberapa pelatihan tentang manajemen keuangan rumah tanggal Islami (PEKERTI). Pertanyaan tersebut kurang lebih kalimatnya:
“Mengapa manajemen keuangan rumah tangga diperlukan? Mengapa perlu diatur-atur segala? Bukankah yang terpenting adalah berpendapatan tinggi?”
Tidak sedikit, orang menganggap bahwa masalah keuangan keluarga muncul karena kecilnya pendapatan. Dengan kecilnya pendapatan, maka timbul masalah keuangan yang menimbulkan pertengkaran dalam keluarga, bahkan dalam media massa diberitakan hingga menimbulkan kasus bunuh diri.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-25] Tentang Bersedekah Tidak Mesti dengan Harta
Namun, jika ditelusuri lebih jauh penyebab masalah keuangan keluarga adalah karena lemahnya manajemen keuangan rumah tangga. Hasil penelitian sebuah media di Jakarta menunjukkan bahwa para eksekutif muda yang bergaji diatas Rp15 juta per bulan, terancam miskin pada masa depannya karena hidup berfoya-foya dan tidak memiliki investasi. Sementara disisi lain, banyak fakta menunjukkan bahwa banyak orang kaya saat ini dulunya adalah orang miskin atau berasal dari keluarga miskin.
Selain itu, banyak keluarga miskin yang mampu mengantarkan anaknya kejenjang pendidikan sarjana karena keluarga miskin tersebut mampu mengelola keuangan dengan baik. Dengan demikian, meski rendahnya pendapatan adalah masalah, secara jangka panjang pendapatannya bisa menjadi tinggi bila dikelola dengan baik. Tapi sebaliknya, meskipun berpendapatan tinggi namun jika tidak dikelola dengan baik, ujung-ujungnya akan berada dalam kondisi yang berkekurangan.
Meskipun pengelolaan keuangan rumah tangga penting, namun pendidikan tentang hal tersebut relatif jarang. Bahkan bisa dikatakan, pendidikan pengelolaan keuangan tidak ada dalam sistem pendidikan formal kita dan juga dalam pendidikan keluarga. Tak heran banyak yang melakukan pengelolaan keuangan rumah tangga tanpa ilmu, namun berdasarkan kebiasaan bahkan lebih parah lagi berdasarkan keinginan sesaat atau hawa nafsu.
Karena pengetahuan seperti ini tidak diajarkan di bangku sekolah, informasi dalam bentuk tulisan, buku atau media massa serta pelatihan-pelatihan menjadi penting dan senantiasa dibutuhkan. Seri tulisan pada website ini semoga bisa menjadi salah satu yang bisa memenuhi kebutuhan tersebut.
Baca Juga: Tafsir Surat Al-Fatihah: Makna dan Keutamaannya bagi Kehidupan Sehari-Hari
Memang harus diakui bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan pada harta (kekayaan). Tanpa dimotivasi pun, manusia umumnya secara alamiah sudah terdorong untuk berupaya menjadi kaya. Keinginan memiliki harta memang menjadi sesuatu hal yang sunnatullah ada pada setiap manusia dan menjadi bagian dari hawa nafsu manusia itu sendiri. Pentingnya posisi harta dalam kehidupan manusia ini dalam Al-Qur’an dinyatakan sebagai pokok kehidupan sebagaimana firman-Nya:
“ Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum sempurna akalnya, harta mereka yang ada dalam kekuasaanmu yang dijadikan oleh Allah sebagai pokok kehidupan.” (QS An- Nisa(4) : 5)
Bila dorongan yang alamiah (dalam urusan harta) yang ada pada diri manusia muncul dan tidak di sertai bimbingan, yang terjadi adalah banyaknya orang-orang yang mencari harta dengan mengabaikan aspek kehalalan dan menjadi tidak terkendali. Timbulah keserakahan, penindasan kepada pihak lain, dan sebagainya. Oleh karena itu, sangat diperlukan suatu bimbingan agar naluri alamiah tersebut terjaga dengan baik sehingga hasilnya bukan musibah, tetapi anugerah.
Karena melihat akses negatif, banyak orang yang kemudian malah memilih menghindar dalam urusan mencari harta. Mereka lebih senang menjadi penerima uluran tangan orang-orang dermawan ketimbang ikhtiar sendiri. Pola pikir demikian sangat perlu untuk diluruskan, bahwa hal-hal negatif tersebut muncul dikarenakan tidak menggunakan cara yang baik dalam mencari hartanya.
Baca Juga: Sejarah Al-Aqsa, Pusat Perjuangan dari Zaman ke Zaman
Bila kita mengkaji masalah manajemen keuangan rumah tangga secara islami, Kemahapengasihan Allah akan terasa karena selain Allah Swt menyediakan harta (rezeki) bagi kita, Allah pun memberikan petunjuk untuk menjemput dan mengelolanya. Dengan mengkaji ajaran-ajaran Islam yang berkenaan dengan pengaturan keuangan rumah tangga dengan izin Allah, InsyaAllah kita akan menjadi berkecukupan sesuai syari’at Islam.
Dari uraian-uraian sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa manajemen keuangan Islami bagi sebuah rumah tangga penting, karena meskipun bergaji tinggi, namun bila tidak terkelola dengan baik, maka terancam akan jatuh miskin. Selain itu, dorongan menjadi kaya, perlu dikendalikan agar sesuai Islam agar tidak terjerumus dosa dan barokah.[]
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Bebaskan Masjidil Aqsa dengan Berjama’ah