Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usama Bantah Isu Pertemuan Al-Khaththathth dengan Tomy Soeharto

kurnia - Selasa, 4 April 2017 - 06:15 WIB

Selasa, 4 April 2017 - 06:15 WIB

331 Views ㅤ

Parmusi Berikan Klarifikasi Tentang Isu Pertemuan Al-Khaththathth dengan Tomy Soeharto, di Jakarta, Senin (4/4) (Foto: Kurnia/MINA)

Parmusi Berikan Klarifikasi Tentang Isu Pertemuan Al-Khaththathth dengan Tomy Soeharto, di Jakarta, Senin (4/4) (Foto: Kurnia/MINA)

Jakarta, 7 Rajab 1438/4 April 2017 (MINA) – Ketua Umum Persaudaraan Muslimin Indonesia (Parmusi) Usamah Hisyam membantah informasi yang beredar bahwa adanya pertemuan antara Sekretaris Jenderal FUI KH Muhammad Al-Khaththath dengan Tommy Soeharto sebelum aksi 313 di Hotel Kempinsky, Kamis (30/3) lalu.

“Jelas isu ini fitnah tak ada pertemuan tersebut yang ada Sekjen FUI bertemu saya malam itu sampai Jumat (31/3) sebelum akhirnya beliau ditangkap,” kata Usamah dalam keterangan pers di Griya Parmusi, Jakarta, Senin (3/4).

Usamah mengungkapkan, malam itu dirinya bertemu dengan KH Muhammad Al Khaththath di Grand Indonesia untuk membahas persiapan aksi 313. Bukan untuk menggulingkan atau makar yang dituduhkan pemerintah.

“Hal ini perlu di klarifikasi juga bahwa malam itu, kita bertemu, karena saya menginap di hotel Darmawangsa dan diambillah titik tengah di Grand Indonesia, karena KH Al-Khaththath masih di iNewsTV untuk wawancara,” ujar Usamah yang juga Koordinator Steering Commite Aksi 313,

Baca Juga: BNPB: Banjir Bandang Melanda Tapanuli Sumut, Dua Orang Meninggal

“Karena sampai malam membahasnya. Maka kami menyarankan agar Al Khaththath menginap saja di Kempinsky dan saya yang membayar hotel tersebut, ” ungkap Usamah.

Lebih Lanjut Usamah, setelah pertemuan dengan Al Khaththath, beliau istirahat bersama istrinya di hotel dan paginya ditangkap.

Menurutnya, apa yang dilakukan aparat kepolisian adalah kriminalisasi. Karena jelas tuntutan FUI adalah untuk meminta Presiden Jokowi mencopot Basuki Tjahaja Purnama, alias Ahok dari jabatannya karena statusnya sudah tersangka.

Jika kriminalisasi menjadi sesuatu hal yang biasa, justru hal terebut menjadi ancaman untuk negara. “ini artinya adalah aparatlah yang menciptakan ancaman negara, bukan rakyat, bukan umat,” ujarnya. (L/R03/RS3)

Baca Juga: Rekor Baru MURI: 44.175 ASN Jabar Pakai Sarung Tenun, Bukti Cinta Budaya Lokal

Miraj Islamic News Agency (MINA)

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia
Indonesia