Bandar Lampung, MINA – “Semangat hijrah itu meninggalkan kehidupan materialistis,” demikian Dai Jamaah Muslimin (Hizbullah), Ustadz Syamsuddin pada taklim Niyabah Natar yang dilaksanakan di Mushola Al-Furqon, Sukarame, Natar, Lampung Selatan, Ahad (16/9).
Menurutnya, kaum Anshor yang membantu kaum Muhajirin saat bersama Rasulullah hijrah ke Madinah itu tidak materialistik.
“Bagaimana tidak, kaum Anshor sampai menawarkan rumah, harta benda, sampai menawarkan salah satu istrinya untuk nanti dia ceraikan dan dinikahi oleh kaum Muhajirin,” katanya.
Lebih lanjut pada acara bertema “Dengan Semangat Hijrah kita perkokoh Aqidah dan Ukhuwah Islamiyah” itu, Syamsuddin menekankan makna hijrah menurut syariah.
Baca Juga: Kota Semarang Raih Juara I Anugerah Bangga Berwisata Tingkat Nasional
“Hijrah bermakna perpindahan dari sesuatu yang buruk ke sesuatu yang lebih baik, meninggalkan kehidupan materialistik ke kehidupan yang lebih mendahulukan Allah dan Rasul-Nya,” katanya.
Selain itu, Syamsuddin juga menekankan pentingnya kehidupan berjamaah di bawah satu kepemimpinan Umat Islam.
“Seharusnya kita malu kepada orang kafir, mereka saling tolong menolong, bersatu. Maka kalau kita tidak bersatu, berpecah belah niscaya terjadi fitnah. Umat Islam ini kan malah sering ribut terhadap sesama,” tambahnya.
Inilah menurutnya, yang menjadi penyebab utama kekalahan Umat Islam meskipun jumlahnya banyak.
Baca Juga: Banjir Rob Jakarta Utara Sebabkan 19 Perjalanan KRL Jakarta Kota-Priok Dibatalkan
“Yahudi enam juta. Kita dua milyar. artinya 1 zionis Yahudi berbanding 200 muslimin. Maka coba evaluasi,” katanya.
Maka jangan sampai, katanya, semakin bertambah umur, bertambah pemberian, malah semakin bertambah kufur. Naudzubillah.(L/hbb/B01/P1).
Mi’raj News Agency (MINA).
Baca Juga: Banjir Rob Rendam Sejumlah Wilayah di Pesisir Jakarta Utara