Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ustaz Abul Hidayat: Pemuda Harus Kritis

Insaf Muarif Gunawan - Sabtu, 23 Januari 2021 - 12:06 WIB

Sabtu, 23 Januari 2021 - 12:06 WIB

6 Views

Dai Ponpes Al-Fatah Ustaz Abul Hidayat Saerodjie dalam Ta'lim Syubban secara virtual. (Foto: Al-Jama'ah TV)

Cileungsi, Bogor, MINA  – Dai Ponpes Al-Fatah Ustaz Abul Hidayat Saerodjie mengatakan, pemuda adalah pemimpin dan pemuda harus kritis menanggapi apapun yang terjadi, tidak disebut pemuda kalau tidak kritis.

Hal itu disampaikannya dalam Taklim Syubban virtual yang disiarkan melalui channel Al-Jama’ah TV, Sabtu (23/1) di gedung H. Muhyiddin Hamidy, Suffah Hizbullah Ponpes Al-Fatah, Cileungsi, Bogor.

Taklim mengangkat  tema “Kaderisasi Syubban Saabiqunal Awwalun di Awal Dakwah Jama’ah Muslimin (Hizbullah)”.

Ustaz AHI sapa akrabnya mengatakan,  ada dua tipe manusia bagi yang ingin menjadi seorang pemimpin.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Pertama. Ada tipe seperti kucing. Kucing walaupun diem itu tanggap, matanya, telinganya selalu bergerak-gerak, karena radarnya ada di telinga. Ketika ada benda bergerak dia cepat respon, diamati, kemudian diambil sebuah kesimpulan. Kalau itu tikus maka segera eksen. ini berapa jaraknya, berapa  langkah harus mengendap-ngendap dan berapa jarak harus menerkam.

“Si kucing itu artinya, tanggap, sigap dan tidak diem,” katanya.

Kedua. Tipe Kura-kura.  Kalau mau jalan dia jalan, dia tidak perduli mau ada petir, mau ada halilintar dan lain sebagainya.

“Jadi yang dimaksud dua tipe tersebut adalah kalau disebut pemuda (syubban) apa lagi mahasiswa bahkan kader, harus tanggap, harus kritis dengan segala sesuatu yang terjadi.  Jangan diem bahkan cuek dengan apa yang terjadi,” ucap Ustaz AHI.

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Ia mengharapkan, pumuda menjadi pemuda yang kritis dan kretif, inovatif, penuh pemikiran.

Hadir juga Amir Majelis Ta’lim Tadrib Pusat Wahyudi KS yang juga dosen Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Fatah.

Data dari panitia, acara disiapkan untuk 500 peserta, yang sudah terdaftar di panitia sekitar 210 peserta, dari seluruh Indonesia dan  beberapa negara. (L/R8/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Syeikh Palestina: Membuat Zionis Malu Adalah Cara Efektif Mengalahkan Mereka

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Breaking News