Ustaz AHI: Cinta Karena Allah Menjadikan Manusia Menjadi Kekasih-Nya

Cileungsi, Kab Bogor, MINA –  Pembina Jaringan Ponpes Al-Fatah se-Indonesia, KH. Abul Hidayat Saerodji mengatakan, Ikatan keimanan yang paling kuat adalah mencintai seseorang karena Allah Subhanahu Wa Ta’ala. Karenanya cinta yang didasari kerena Allah akan membuat manusia menjadi kekasih-Nya.

“Kalau pun umpama diantara kita masuk surga dahuluan, jangan lupa sampaikan kepada Allah bahwa kita pernah bersama berjuang, berdoa, shalat dan bersilaturahmi seperti yang saat ini kita selenggarakan ,”kata Ustaz AHI demikian sapaan Akrabnya dalam Tabligh Akbar dan Festival Sya’ban 1444 H diselenggarakan Ponpes Shuffah Hizbullah dan Madrasah Al-Fatah Cileungsi, Ahad (19/3).

Nanti di akhirat akan ada persaksian, Ya Allah saya dahulu bersama-sama mengikuti taklim dari berbagai penjuru wilayah hadir hanya mengharapkan keridhaan MU, saling cintai dan menyayangi karena Allah, saya memohon kumpulkan kami bersama mereka disurga-MU.

“Saya jadi teringat dengan hadits qudsi, pernah dikaji di Pondok Pesantren Al Fatah Cileungsi bersama Imaam Yakhsyallah Mansur, di antaranya Allah berfirman kecintaan-Ku akan Kutetapkan bagi orang-orang yang saling mencintai, dan menyayangi karena Aku (Allah),” ungkap Ustaz AHI.

Jadi firman Allah sendiri, akan Kutetapkan dia menjadi kekasih-Ku untuk orang -orang yang selalu menyayangi dan mencintai di antara orang-orang yang beriman.

“Kita lakukan semata-mata mengharap ridho Allah, apakah antum saling menyayangi karena Allah?, Insya-Allah Allah menjadi saksi, kita berkumpul karena Allah atau karena politik?, kita berkumpul karena Allah atau karena kepentingan ekonomi?, Ridho Allah inilah tujuan kita,” tegasnya.

Karena itu umat Islam besar bukan karena seperti raksasa yang menakutkan, tetapi besarnya umat Islam adalah seperti digambarkan dalam surat Ibrahim ayat 24-25, dia seperti pohon yang sehat dan kuat.

Yang kedua, kecintaan-Ku akan Kutetapkan untuk orang-orang yang saling bersilaturahim, dan dilakukan karena Aku, coba antum jauh darimana saja bisa datang, dua orang yang bersahabat, bukan keluarga bukan siapa-siapa tetapi saling menyayangi dan mencintai, saling mendoakan, kalau dia berjalan menuju kepada saudara hanya dia lakukan maka 70 ribu malaikat akan mendoakannya.

Yang ketiga, aku tetapkan kecintaan-Ku kepada orang-orang yang saling menasehati karena Allah, bukan karena dia mempunyai kekayaan kemudian senang dinasehatin, tetapi Allah tetapkan cinta kepada orang yang saling menasehati.

Yang ketiga, kecintaan-Ku akan kutetapkan kepada orang yang saling berkunjungkarena Allah, langka laki yang kita tujuh akan dihitung oleh Allah menjadi pahala, debu yang berjatuhan, tubuh yang lelah akan diganti menjadi pahala Allah.

Yang keempat, Aku ketetapan kecintaan-Ku, orang yang saling memberi, masing-masing kita ingin memberikan sesuatu kepada saudara dan sahabat  kita. Maka salam yang terbaik adalah terlebih dahulu mengucapkan salam, dan saat berjumpa ikhwan dengan mengucapkan salam yang terbaik, merasa Ingin memberikan sesuatu berupa doa keselamatan dan berkah padahal dia buka saudara family.

Lanjut katanya, yang mengucapkan salam, kemudian dia menjawabnya karena ingin memberikan doa kepada ikhwanya, jangan hanya mau didoakan, tetapi juga mendoakan ikhwannya. Ini terbukti ada di dalam surah Ali Imran ayat 103. Ini hanya bisa dilakukan karena mempunyai keimanan. (L/R4)

Mi’raj News Agency (MINA)

 

 

Wartawan: kurnia

Editor: Widi Kusnadi

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.