Bangun Rejo, Lampung Tengah, MINA – Ustaz KH. Abul Hidayat Saerodjie (AHI) mengatakan, orang yang serius beragama (Islam), pada dasarnya ia tidak akan mau berbuat dosa dan maksiat kepada Allah Subhanahu Wata’ala dan RasulNya, karena ia mengerti akan balasan dan ganjarannya.
Demikian Pimpinan Yayasan Al-Fatah se-Indonesia itu, pada Tabligh Akbar Jama’ah Muslimin (Hizbullah), di Bangun Rejo, Lampung Tengah, Sabtu (30/10), bertema “Memperkuat Aqidah dalam Menghadapi Era Digital.”
Ia mengungkapkan, orang yang beragama sama dengan orang yang beriman, “Bedanya adalah kalau orang beriman berbuat dosa, itu dosanya tidak diniatkan, melainkan karena kekhilafan, lupa atau karena terpaksa, dan setelah itu dia ingat kepada Allah dan segera memohon ampunan.
Dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 51 dijelaskan, bagi orang beriman, apabila ada perintah ataupun seruan dari Allah dan RasulNya, dia tidak ada jawaban lain kecuali mendengar dan taat.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
“Coba kalau yang diperintah itu orang munafik,beda. Kalau ada perintah, dia akan ngeyel, merengkel, ada lagi yang bawel, wes angel,” kata Ustaz Abdul Hidayat dengan logat Jawa-nya di hadapan jamaah peserta Tabligh Akbar
Ia juga menjelaskan, orang beriman di dalam hatinya selalu ada dorongan untuk selalu berbuat baik sebanyak mungkin, berniat baik, beramal baik, berniat baik.
“Beriman juga didasari dengan kedewasaan, yaitu bisa memilah mana benar mana salah, bisa sabar, bisa ikhlas, dan adanya sifat itu karena adanya keimanan dan taqwa. Ini bisa dicapai kalau dia belajar Al-Qur’an (Agama),” jelasnya.
Jama’ah Muslimin (Hizbullah) merupakan wadah kesatuan umat Islam yang bersifat rahmatan lil ‘alamin, telah dimaklumkan secara terbuka pada Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1372 bertepatan dengan 20 Agustus 1953 di Jakarta. (L/R12/P1)
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Mi’raj News Agency (MINA)