Jambi, MINA – Pimpinan Pondok Pesantren Al-Fatah Se-Jambi Ustaz Mahpudz Nuzuli mengatakan, kurban mengajarkan kepada seseorang menjadi pribadi yang tunduk kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
“Kurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi mengandung pesan mendalam tentang ketundukan kepada Allah, keikhlasan dalam beramal, dan pengorbanan untuk kepentingan yang lebih besar. Kurban adalah bentuk konkret dari kesalehan sosial. Ia bukan hanya ibadah individual, tapi berdampak langsung pada masyarakat,” kata Mahpudz dalam Khutbah Idul Adha 1446 H di Masjid At-Taqwa Ponpes Tahfizh Quran Al-Fatah, Talang Duku, Muaro Jambi, Jambi, Jumat (6/6).
Ustaz Mahpudz mengingatkan kepada ratusan jamaah yang hadir, kurban adalah memperingati satu peristiwa besar yang menjadi tonggak sejarah penghambaan dan kepatuhan kepada Allah, yaitu Pengorbanan Nabi Ibrahim Alaihissalam dan Nabi Ismail Alaihissalam.
“Peristiwa ini bukan sekadar kisah, melainkan manifestasi nyata dari nilai-nilai keimanan, ketakwaan, dan pengorbanan yang luhur,” pesanya.
Baca Juga: Widi Kusnadi: Jadikan Zulhijah Bulan Keluarga
Selain itu, kurban mengajarkan kita untuk berbagi, peduli, dan membangun solidaritas sosial. Daging kurban dibagikan kepada fakir miskin, tetangga, dan kerabat, sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang. Ini merupakan perwujudan dari ukhuwah islamiyah, persaudaraan yang dilandasi keimanan.
“Tidak cukup hanya menyembelih hewan kurban, tapi mari kita juga sembelih sifat egois, kikir, dengki, dan fanatisme sempit. Sebagai landasan untuk keimanan kita Allah berfirman dalam Al-Quran Surah Al-Hajj 37 yang artinya “Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaanmulah yang dapat mencapainya.” jelasnya.
Ustaz Mahpudz mengatakan, Makna ayat ini sangat dalam, yakni Allah tidak melihat bentuk fisik pengorbanan kita, tetapi melihat ketulusan niat dan ketakwaan kita. Maka dengan ketaqwaannya itu Allah menerimanya dan memberikan balasan kebaikan kepada pelakunya.
“Kesalehan sosial yang dilambangkan dengan kurban harus terus kita hidupkan sepanjang tahun. Kita harus peduli terhadap saudara-saudara kita yang membutuhkan: fakir miskin, yatim piatu, para pengungsi, khususnya di Palestina dan umat Islam yang tertindas di berbagai penjuru dunia. Inilah bentuk nyata dari pengamalan nilai kurban dalam kehidupan sehari-hari,” ucapnya.
Baca Juga: Kakanwil Kemenag Aceh: Tak Usah Risau Antre Lama, Haji Itu Panggilan Allah
Ustaz Mahpudz mengajak kepada jamaah untuk menjaga semangat ini dalam kehidupan kita setelah Idul Adha. Mari menjadi agen perubahan di tengah keluarga, masyarakat, dan bangsa. Semoga Allah menerima amal ibadah kita, Menerima kurban kita, dan menjadikan kita hamba-hamba-Nya yang bertakwa dan peduli sesama. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ribuan Jamaah Shalat Idul Adha di Ponpes Al Fatah Cileungsi