Bogor, MINA – Amir Majelis Dakwah Pusat Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Ustaz Wahyudi KS menyampaikan, Al-Qur’an menganjurkan pernikahan solusi menjauhkan diri dari perbuatan maksiat.
“Sebagaimana Islam adalah agama yang mendorong manusia untuk membangun rumah tangga yang sakinah, mawadah dan warahmah,” kata ustaz Wahudi KS dalam Tadrib Pra Nikah “Ketiga Cinta Bertasbih pantaskan Diri Yakinkan Hati, Menunggu dia yang istimewa” di Gedung H Muhyiddin Hamidy, Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jabar, Ahad (15/1).
Ia juga mengatakan, memiliki keluarga yang harmonis dan sesuai ajaran agama Islam adalah dambaan setiap Muslim, setiap orang ingin memiliki keluarga yang harmonis dan sejahtera.
“Begitupun Islam adalah agama yang mendorong manusia untuk membangun rumah tangga berdasarkan ajarannya dalam rangka membangun keluarga yang berasaskan Islam,” katanya.
Baca Juga: Embassy Gathering Jadi Ajang Silaturahim Komunitas Diplomatik Indonesia
Dia mengungkapkan, “Saya menikah sudah 28 tahun belum pernah bertengkar sama istri apalagi memukul. Ini yang harus dipahami calon pengantin”.
Kekuatan psikis dan masa depan sangat dipengaruhi dalam keluarga. Karena itulah kunci membangun ketahanan keluarga yang kokoh dan tangguh, lanjutnya.
Sementara dr. Joko Wiyono, Spesialis Kejiwaan mengatakan, tujuan pernikahan sejatinya dalam Islam adalah pembinaan akhlak manusia dan memanusiakan manusia. Sehingga hubungan terjadi di antara dua gender yang berbeda.
“Pola asuh orang tua menjadi prioritas, Karena tingkat pendidikan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki orang tua yang masih rendah dalam memilih pola asuh anak,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Klaim Raih Komitmen Investasi $8,5 Miliar dari Inggris
Ia menjelaskan, tahapan pertumbuhan manusia terbagi ke dalam delapan fase mulai dari saat dalam kandungan hingga dewasa tua (lansia). Dalam literasi Islam, ilmu pengetahuan yang sudah diturunkan Allah kepada Nabi dan Rasul.
“Saat bayi dalam rahim, Allah memberi pendengaran agar dapat mendengar bunyi, penglihatan agar dapat melihat objek, dan hati nurani agar dapat merasa dan memahami,” imbuhnya.
“Maka perlu kita ketahui karakter calon pasangan yang akan membuat kita mengerti, gaya komunikasi yang efektif dan bagaimana bersinergi dengannya,” katanya. (R/R4/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Fun Run Solidarity For Palestine Bukti Dukungan Indonesia kepada Palestina