New York, 4 Jumadil Awwal 1438/1 Februari 2017 (MINA) – Utusan PBB untuk Suriah Steffan De Mistura pada hari Selasa (31/1) memberi ultimatum kepada kelompok oposisi Suriah agar membentuk sebuah front bersatu untuk negosiasi dengan pemerintah.
De Mistura yang diangkat sebagai Utusan PBB untuk Suriah pada 2014 mengatakan, ia telah menunda pembicaraan damai yang dipimpin PBB hingga 20 Februari untuk memberikan waktu kepada oposisi untuk mewujudkan sebuah front bersatu.
Dia memberikan oposisi tenggat waktu satu pekan untuk tugas tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
“Jika pada 8 Februari oposisi tidak siap untuk datang dengan sebuah kelompok bersatu, saya harus benar-benar memilih delegasi dalam rangka untuk memastikan bahwa hal itu dapat menjadi inklusif,” kata De Mistura, demikian The New Arab memberitakan.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengumumkan bahwa pembicaraan damai Suriah yang dijadwalkan pada tanggal 8 Februari di Jenewa akan tertunda. Namun, Lavrov tanpa memberikan alasan.
De Mistura mengatakan, ia berharap ekstensi baru akan memungkinkan terciptanya kondisi yang lebih baik bagi pemerintah dan oposisi Suriah untuk mengadakan pembicaraan yang bisa mengakhiri perang enam tahun di negara itu.
“Kami ingin memberikan kesempatan kedua kepada pemerintah untuk serius terlibat dalam diskusi dan oposisi benar-benar dapat diberi kesempatan untuk datang dengan satu oposisi bersatu,” kata De Mistura kepada wartawan di New York.
Baca Juga: Militer Israel Akui Kekurangan Tentara dan Kewalahan Hadapi Gaza
Tanggal baru diumumkan setelah Duta Besar Amerika Serikat Nikki Haley bertemu dengan De Mistura pada hari Senin untuk membahas langkah ke depan di Suriah. (T/RI-1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Netanyahu Akan Tetap Serang Lebanon Meski Ada Gencatan Senjata