Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Uzbekistan Kembangkan Sistem Perbankan Islam

Ali Farkhan Tsani - Kamis, 24 Mei 2018 - 03:12 WIB

Kamis, 24 Mei 2018 - 03:12 WIB

12 Views

 

Tashkent, MINA – Uzbekistan, negara di kawasan Asia Tengah, yang dulu bergabung dalam Uni Sovyet yang komunis,  mengembangkan sistem perbankan Islam, mengingat jumlah penduduk Muslim yang besar.

Meningkatnya permintaan untuk layanan keuangan yang sejalan dengan keyakinan Islam juga menjadi dasar untuk itu.

Bulan Mei ini, pemerintah Uzbek mengeluarkan rancangan resolusi untuk menciptakan infrastruktur perbankan dan keuangan Islam di negara tersebut. Media Gulf News Selasa (22/5/2018) melaporkan.

Baca Juga: Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Bahas Kerjasama Ekonomi 

Situs web resmi pemerintah Uzbek menyebutkan, tujuan pengembangkan perbankan Islam adalah untuk menciptakan peluang pembiayaan alternatif , memperluas jangkauan layanan keuangan serta membuka pintu bagi investor Islam dari Timur Tengah dan mungkin Asia Tenggara.

“Bank sentral telah ditugaskan untuk mengembangkan kerangka hukum dan peraturan tidak hanya untuk perbankan Islam, tetapi juga untuk perdagangan takaful, pembiayaan untuk usaha kecil dan menengah serta keuangan mikro halal,” pernyataan pemerintah.

Pemerintah juga ingin mendirikan bank pembangunan yang sesuai syariah dalam kerjasama dengan dan dukungan dari Islamic Development Bank (IDB) yang berbasis di Arab Saudi.

Kerangka kerja mencakup peluncuran Islamic Development Bank of Uzbekistan (IDBU), yang akan menyediakan layanan perbankan ritel standar, pembiayaan perdagangan, properti dan pembiayaan real estat komersial, serta layanan leasing, takaful dan sekuritas.

Baca Juga: Rupiah Berpotensi Melemah Efek Konflik di Timur Tengah

IDBU juga ditugaskan untuk mengembangkan produk keuangan yang lebih kompleks, seperti keuangan terstruktur, modal ventura, dana investasi, dan perlindungan risiko.

IDBU juga akan diaktifkan untuk membiayai kembali bank-bank komersial dalam rangka menyediakan layanan klien ritel dan komersial.

Lembaga keuangan ini juga akan memainkan peran sebagai penerbit sukuk, baik publik atau perusahaan.

Uzbekistan memiliki jumlah Muslim terbesar dari semua negara Asia Tengah, sekitar 27 juta, atau 89% dari populasinya.

Baca Juga: Komite Perlindungan Jurnalis Kutuk Israel atas Tebunuhnya Tiga Wartawan di Lebanon

Namun, negara yang di masa lalu sangat sekuler hanya memiliki sedikit lembaga keuangan Islam, dan minim pemahaman tentang prinsip perbankan yang mematuhi syariah.

Selama ini, hanya ada satu operasi perbankan Islam yang ada di Uzbekistan, melalui Hamkor Bank yang berbasis di Tashkent, sejak tahun 2013.

Inisiatif lainnya juga baru saja dibentuk, seperti Corp Islam untuk Pengembangan Sektor Swasta yang beroperasi dengan beberapa lembaga keuangan, yaitu Asia Alliance Bank, Hamkor Bank, KapitalBank, Bank Ipak Yuli, Uzbek Leasing International dan JSCB Microkreditbank.

Semua perusahaan tersebut menyediakan dana bagi usaha kecil dan menengah dan pengusaha di Uzbekistan.

Baca Juga: OJK Dorong Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah untuk Santri di Kalteng

Namun, negara ini belum melihat peluncuran bank-bank yang memenuhi persyaratan syariah, idealnya dengan dukungan dari lembaga-lembaga keuangan asing, yang perlu untuk menyediakan dan memungkinkan undang-undang terkait.

Selain menyelaraskan layanan perbankan dengan kepercayaan mayoritas besar penduduk Uzbekistan, pengenalan keuangan Islam di negara ini juga akan menghapuskan tingkat suku bunga yang tinggi yang saat ini meningkat pada pinjaman bank konvensional, hingga mencapai dari 14% hingga 30% setiap tahun.

Analis pasar menyebut tren positif pada perkembangan keuangan Islam tidak hanya di Uzebkistan, tetapi di seluruh wilayah Asia Tengah.

“Prospek masa depan keuangan Islam di wilayah perbatasan Asia Tengah didorong oleh kebutuhan besar untuk investasi infrastruktur, jumlah penduduk Muslim yang besar dan tingkat penetrasi perbankan yang rendah. Perkembangan keuangan Islam di sana akan tumbuh pesat,” kesimpulan sebuah studi baru-baru ini oleh Pusat Keuangan Islam Internasional Malaysia.

Baca Juga: Wapres: Ekonomi Syariah Arus Baru Ketahanan Ekonomi Nasional

Kesimpulan juga menyebutkan, perbankan Islam berkembang di kawasan ini mengingat kemajuan integrasi keuangan global dan perkembangan alami industri keuangan Islam. (T/RS2/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Ketum Muhammadiyah: Jadikan Indonesia Pusat Pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah

Rekomendasi untuk Anda

Dunia Islam
Kolom
Dunia Islam
Internasional
Indonesia