New Delhi, MINA – Vaksin Sputnik V Rusia untuk melawan infeksi virus corona akan tersedia di India pada Maret-April mendatang, kata Deepak Sapra, perwakilan dari Laboratorium Dr. Reddy milik India.
Laboratorium Dr. Reddy bersama dengan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) sedang melakukan uji klinis Tahap Tiga untuk persiapan ini di India. TASS melaporkan, Kamis (4/2).
Menurut perwakilan tersebut, hasil uji coba pada 20.000 orang menunjukkan bahwa persiapan efektif untuk berbagai kelompok umur.
Untuk kelompok usia 60 tahun ke atas, vaksin tersebut menunjukkan kemanjuran 91,8% yang membuktikan konsistensinya, katanya.
Baca Juga: DPR AS Keluarkan RUU yang Mengancam Organisasi Pro-Palestina
Biaya vaksin untuk India belum ditentukan tetapi perusahaan akan berupaya membuatnya dapat diakses.
“Kami bekerja sama dengan pemerintah dan mitra kami di sektor swasta dan keterjangkauan akan menjadi perhatian,” ujar Sapra.
Fase Dua dari uji klinis persiapan Rusia di India berakhir pada bulan Desember.
Menurut perwakilan tersebut, data dari uji coba ini menunjukkan “keamanan yang sangat baik dan imunogenisitas” dari sediaan tersebut.
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Uji coba Tahap Tiga yang saat ini sedang berlangsung akan selesai pada bulan Februari ketika perusahaan akan mengajukan izin dengan regulator obat nasional untuk penggunaan darurat.
Ia juga menambahkan, vaksin akan tersedia baik dalam bentuk cair maupun bubuk.
Pada 11 Agustus 2020, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang mendaftarkan vaksin corona yang diberi nama Sputnik V.
Persiapannya dikembangkan oleh Gamaleya National Research Center for Epidemiology and Microbiology of the Russian Healthcare Ministry.
Baca Juga: Joe Biden Marah, AS Tolak Surat Penangkapan Netanyahu
Sputnik V adalah vaksin vektor berbasis adenovirus manusia, kini telah terdaftar di Rusia, Belarusia, Argentina, Bolivia, Serbia, Aljazair, Palestina, Venezuela, Paraguay, Turkmenistan, Hongaria, UEA, Iran, Republik Guinea, Tunisia dan Armenia. (T/RS2/P2)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Inggris Hormati Putusan ICC, Belanda Siap Tangkap Netanyahu