VAKSINASI MALARIA PERTAMA DI DUNIA DISETUJUI

Malaria telah membunuh sekitar 584.000 orang pada tahun 2013, sebagian besar kasus terjadi di sub-Sahara Afrika. (Foto: EPA)
Malaria telah membunuh sekitar 584.000 orang pada tahun 2013, sebagian besar kasus terjadi di sub-Sahara Afrika. (Foto: EPA)

London, 9 Syawal 1436/25 Juli 2015 (MINA) – Vaksin malaria pertama di dunia telah menerima lampu hijau dari regulator obat Eropa sehingga berlisensi untuk digunakan pada bayi di Afrika yang berisiko terserang penyakit nyamuk tersebut.

Vaksinasi yang disebut RTS, S atau Mosquirix, akan menjadi vaksin pertama bagi manusia yang berlisensi terhadap penyakit parasit itu dan bisa membantu mencegah jutaan kasus malaria di negara-negara yang menggunakannya.

Vaksin ini dikembangkan oleh produsen obat Inggris GlaxoSmithKline (GSK) dalam kemitraan dengan PATH Malaria Vaccine Initiative, Al Jazeera yang dikutip Mi’raj Islamic News Agency (MINA).

Rekomendasi lisensi obat yang dibuat oleh European Medicines Agency (EMA) biasanya didukung oleh Komisi Eropa.

Mosquirix yang juga didanai oleh Bill & Melinda Gates Foundation, kini dinilai oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang telah berjanji untuk memberikan bimbingan “kapan dan di mana” harus digunakan sebelum akhir tahun ini.

Malaria telah membunuh sekitar 584.000 orang pada tahun 2013, sebagian besar kasus terjadi di sub-Sahara Afrika.

Lebih 80 persen kematian malaria menimpa anak di bawah usia lima tahun.

Pimpinan Eksekutif GSK Andrew Witty mengatakan, rekomendasi positif EMA adalah langkah penting lebih lanjut menuju pembuatan vaksin malaria pertama di dunia itu lebih tersedia untuk anak-anak.

Menurut Witty, RTS, S bukanlah solusi mutlak bagi malaria, tetapi penggunaan kelambu dan insektisida juga memberikan kontribusi besar dalam pengendalian dampak malaria pada anak-anak di komunitas-komunitas Afrika yang paling membutuhkan. (T/P001/P4)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Comments: 0