Johannesburg, MINA – Setelah para ilmuwan di Afrika Selatan mendeteksi varian virus corona yang mereka sebut Omicron, negara itu melaporkan peningkatan infeksi melonjak dari rata-rata 4,3 persen menjadi 9,1 persen pada Jumat (26/11) malam, kata otoritas kesehatan setempat.
“Sekitar 2.828 kasus baru COVID-19 telah diidentifikasi di Afrika Selatan, sehingga jumlah total kasus yang dikonfirmasi laboratorium menjadi hampir 3 juta. Peningkatan ini mewakili tingkat positif 9,1 persen,” kata Institut Nasional untuk Penyakit Menular (NICD) dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Anadolu Agency, Ahad (28/11).
Lembaga itu juga melaporkan 12 kematian lagi terkait COVID-19, sehingga total kematian menjadi 89.783 meninggal.
Provinsi Gauteng yang mencakup kota terbesar Johannesburg dan ibu kota Pretoria menyumbang 77 persen infeksi baru COVID-19, provinsi resor Western Cape menyumbang 5 persen dan KwaZulu-Natal sebesar 4 persen.
Baca Juga: Erdogan Umumkan ‘Rekonsiliasi Bersejarah’ antara Somalia dan Ethiopia
Para ilmuwan Afrika Selatan mengumumkan, varian baru Omicron memiliki beberapa mutasi yang dapat membawa risiko infeksi ulang. Varian yang sama juga terdeteksi di negara tetangga Botswana, Hong Kong dan pertama kali terdeteksi pada 12-22 November.
Para ilmuwan mengatakan, data epidemiologi menunjukkan peningkatan berkelanjutan dalam kasus COVID-19 di seluruh Gauteng mungkin didorong oleh varian baru.
Menurut seorang ahli penyakit menular, varian baru terdeteksi dalam beberapa sampel yang diuji di laboratorium publik dan swasta di provinsi Gauteng.
Beberapa negara di seluruh dunia kini telah melarang penerbangan beberapa negara Afrika, seperti Afrika Selatan, Namibia, Botswana, Zimbabwe, Mozambik, Lesotho, dan Eswatini karena kekhawatiran akan varian baru.
Baca Juga: Afsel Jadi Negara Afrika Pertama Pimpin G20
Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa akan membentuk Dewan Komando Coronavirus Nasional pada Ahad untuk menilai perkembangan pandemi, termasuk pembaruan ilmiah tentang varian yang baru terdeteksi.
Dewan Komando Nasional Virus Corona adalah salah satu dari beberapa struktur pemerintahan yang meliputi Dewan Koordinasi Presiden dan Kabinet. Bukti ilmiah dan pengajuan oleh berbagai sektor ekonomi dan sosial akan menginformasikan pengambilan keputusan eksekutif. (T/RE1/RS2)
Mi’raj News Agency (MINA)