New York, MINA – Rusia pada Jumat (8/7) memveto upaya untuk memperpanjang persetujuan Dewan Keamanan PBB selama 12 bulan pengiriman bantuan PBB kepada sekitar 4 juta orang di Suriah barat laut, yang dikuasai oposisi dari Turki.
Resolusi tersebut, yang dirancang oleh Irlandia dan Norwegia, menerima 13 suara mendukung, sementara China abstain.
Sebuah resolusi membutuhkan sembilan suara yang mendukung dan tidak ada veto oleh Rusia, China, Amerika Serikat, Inggris atau Prancis untuk diadopsi. The New Arab melaporkan.
“Ini adalah masalah hidup dan mati. Dan tragisnya, orang akan mati karena pemungutan suara ini dan negara yang tanpa malu-malu menerapkan hak vetonya,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield kepada Dewan.
Baca Juga: Israel Perintahkan Warga di Pinggiran Selatan Beirut Segera Mengungsi
Dewan Keamanan beranggotakan 15 negara itu kemudian memberikan suara pada proposal Rusia, sekutu Suriah, untuk menyetujui operasi PBB selama enam bulan dan juga mendorong upaya rekonstruksi internasional yang luas di Suriah. Itu gagal dengan hanya Rusia dan China yang memberikan suara mendukung, sementara Amerika Serikat, Inggris dan Prancis memberikan suara menentangnya dan 10 anggota Dewan lainnya abstain.
“Halaman sejarah ini akhirnya telah dibalik dan tidak dapat diputar kembali,” kata Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengatakan kepada Dewan setelah pemungutan suara kedua.
Ia menambahkan bahwa Moskow akan terus memberikan bantuan ke Suriah “dengan menghormati kedaulatan dan integritas teritorialnya.” (T/RI-1/P1)
Baca Juga: Lima Paramedis Tewas oleh Serangan Israel di Lebanon Selatan
Mi’raj News Agency (MINA)