London, MINA – Sebuah video berisi serangan rasis di satu supermarket di London menjadi viral di Inggris pada Senin (22/10), setelah sebelumnya video serangan rasis di pesawat terbang menarik banyak kecaman dan reaksi.
Media di Inggris melaporkan kasus kejahatan berat kedua kalinya di tengah-tengah seruan untuk memboikot maskapai penerbangan Ryanair atas dugaan serangan verbal “rasis” pada penumpangnya.
Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan seorang penjaga keamanan berkulit hitam yang bekerja di toko Sainsbury diserang secara rasial oleh seorang pembelanja kulit putih.
Seorang wanita memfilmkan kejahatan kebencian itu dan mengunggahnya secara daring, menarik ratusan ribu penonton.
Baca Juga: Wabah Kolera Landa Sudan Selatan, 60 Orang Tewas
“Apa yang kamu lakukan di sini? Anda memberi tahu saya apa yang harus dilakukan. Saya termasuk di sini. Kamu tidak. F *** off, ” teriak pelanggan tidak dikenal itu kepada penjaga keamanan, demikian Press TV melaporkan yang dikutip MINA.
Sebelumnya, baru-baru ini difilmkan tentang seorang pria kulit putih yang menyebut seorang wanita kulit hitam “ugly black b***” pada penerbangan Ryanair dari Barcelona ke London, yang juga memicu kemarahan luas di Inggris.
Rekaman yang diunggah pada Jumat (19/10) itu menunjukkan seorang wanita kulit hitam diserang secara rasial oleh sesama penumpang. Dalam video tersebut, staf Ryanair gagal menghentikan serangan rasis yang mengancam si wanita.
Penumpang yang kasar diizinkan untuk tetap berada di penerbangan dan menduduki kursinya semula, sementara korban terpaksa pindah ke tempat lain di pesawat.
Baca Juga: Kedubes Turkiye di Damaskus Kembali Beroperasi setelah Jeda 12 Tahun
Masyarakat dan tokoh senior di Inggris mengancam akan memboikot Ryanair setelah staf maskapai penerbangan gagal mengeluarkan penumpang yang kasar dari penerbangan atau meminta maaf atas penanganan insiden tersebut.
Menteri Transportasi Inggris menggambarkan insiden itu sebagai “tidak dapat diterima,” sementara anggota parlemen Buruh untuk Tottenham, David Lammy, menyerukan boikot terhadap maskapai.
Munculnya dua serangan ofensif hanya dalam satu pekan itu terjadi setelah statistik yang dirilis oleh Kantor Kementerian Dalam Negeri menunjukkan bahwa kejahatan kebencian di Inggris dan Wales pada 2017-18 telah meningkat 17% daripada tahun sebelumnya. (T/RI-1/RS2)
Baca Juga: UNICEF Serukan Aksi Global Hentikan Pertumpahan Darah Anak-Anak Gaza
Mi’raj News Agency (MINA)