Oleh: Sakuri, Waliyul Imaam Jama’ah Muslimin (Hizbullah) Wilayah Jabodetabek
Pemerintah China melaporkan 108 kematian akibat virus corona baru pada Senin, 10 Februari, jumlah harian tertinggi sejak wabah dimulai di Wuhan akhir tahun lalu.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan pada Selasa, 11 Februari 2020, total jumlah kematian di daratan itu mencapai 1.016 jiwa. Sebanyak 2.478 kasus baru infeksi telah dipastikan, sehingga total terinfeksi menjadi 42.638 orang.
Dari kematian yang paling baru, 103 berada di provinsi Hubei, termasuk 67 di ibu kotanya, Wuhan. Virus ini diduga berasal dari pasar makanan laut di kota itu yang juga menjual hewan liar.
Baca Juga: Enam Prinsip Pendidikan Islam
Ada dugaan bahwa virus Corona awalnya berasal dari pasar makanan laut di kota itu yang juga menjual hewan liar yang menularkan ke manusia. Namun, kemudian diketahui bahwa virus corona juga menular dari manusia ke manusia.
Virus 2019 Novel Coronavirus (2019-nCoV) atau sering disebut virus corona adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Virus ini bisa menyebabkan gangguan pada sistem pernapasan, pneumonia akut, sampai kematian.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-10] Makanan dari Rezeki yang Halal
Virus corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia. Virus ini pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke wilayah lain di China dan ke sedikitnya 25 negara.
Corona adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti pneumonia, Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS).
Waspada terhadap gejala virus corona
Infeksi virus corona bisa menyebabkan penderitanya mengalami gejala flu, seperti hidung berair dan meler, sakit kepala, batuk, nyeri tenggorokan, dan demam, atau gejala penyakit infeksi pernapasan berat, seperti demam tinggi, batuk berdahak bahkan berdarah, sesak napas, dan nyeri dada.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-9] Jalankan Semampunya
Ada tiga gejala umum yang bisa menandakan seseorang terinfeksi virus corona, yaitu, demam, batuk dan sesak napas.
Menurut penelitian, gejala infeksi virus Corona muncul dalam dua hari sampai dua pekan setelah terpapar virus corona.
Seseorang dapat terinfeksi virus corona melalui berbagai cara, seperti tidak sengaja menghirup percikan ludah dari bersin atau batuk penderita virus corona, memegang mulut atau hidung tanpa mencuci tangan terlebih dulu, setelah menyentuh benda yang terkena air liur penderita dan kontak jarak dekat dengan penderita, seperti bersentuhan.
Baca Juga: Amalan Sunnah pada Hari Jumat
Hingga saat ini, belum ditemukan vaksin untuk mencegah virus corona. Oleh sebab itu, cara pencegahan virus corona yang terbaik adalah dengan menghindari faktor-faktor yang bisa menyebabkan terinfeksi virus ini, seperti menghindari bepergian ke China atau ke negara lain yang telah ditemukan adanya penularan virus corona.
Gunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan, terutama bila beraktivitas di tempat umum. Rutin mencuci tangan dengan air dan sabun atau hand sanitizer yang mengandung alkohol setelah beraktivitas di luar ruangan. Hindari kontak dengan hewan, terutama hewan liar. Bila terjadi kontak dengan hewan, cuci tangan setelahnya. Pastikan memasak daging sampai benar-benar matang sebelum dikonsumsi. Tutup mulut dan hidung dengan tisu saat batuk atau bersin, kemudian buang tisu ke tempat sampah. Jangan menyentuh mata, mulut, dan hidung sebelum mencuci tangan. Hindari berdekatan dengan seseorang yang sedang sakit. Dan jaga kebersihan benda yang sering disentuh dan kebersihan lingkungan.
Untuk seseorang yang diduga terinfeksi virus corona, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan agar virus tidak menular ke orang lain, yaitu jangan keluar rumah, kecuali untuk mendapatkan pengobatan. Usahakan untuk tinggal terpisah dari orang lain untuk sementara waktu. Bila tidak memungkinkan, gunakan kamar tidur dan kamar mandi yang berbeda dengan yang digunakan orang lain. Larang dan cegah orang lain untuk mengunjungi atau menjenguk seseorang yang diduga terinfeksi virus corona sampai benar-benar sembuh. Sebisa mungkin jangan melakukan pertemuan dengan orang yang sedang sakit. Hindari berbagi alat makan dan minum, alat mandi, serta perlengkapan tidur dengan orang lain. Pakai masker dan sarung tangan bila sedang berada di tempat umum atau sedang bersama orang lain. Dan gunakan tisu untuk menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin, lalu buang tisu ke tempat sampah.
Solusi preventifnya menurut Islam
Pertama, berdoa memohon perlindungan kepada Allah atas bayi yang baru lahir dari segala bentuk godaan setan dan binatang pengganggu.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-8] Mengajak Kepada Kalimat Syahadat
Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam membacakan doa perlindungan untuk kedua cucunya,
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
“Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pandangan mata buruk.” (HR. Abu Daud)
Binatang pengganggu ini sudah disebut Rasulullah dalam doanya lebih dari 14 abad yang lalu, bisa jadi binatang pengganggu itu kelak dikemudian hari salah satu namanya virus 2019-nCoV.
Baca Juga: Tertib dan Terpimpin
Demikian juga apa yang dipraktikkan oleh istri Imran, yang merupakan ibunya Maryam, yang memohon perlindungan kepada Allah untuk anak-anak keturunannya, sebagaimana firman Allah dalam Surat Ali Imran ayat 36:
فَلَمَّا وَضَعَتْهَا قَالَتْ رَبِّ إِنِّي وَضَعْتُهَا أُنْثَى وَاللَّهُ أَعْلَمُ بِمَا وَضَعَتْ وَلَيْسَ الذَّكَرُ كَالْأُنْثَى وَإِنِّي سَمَّيْتُهَا مَرْيَمَ وَإِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Tatkala istri Imran melahirkan anaknya, dia pun berkata: Ya Tuhanku, sesunguhnya aku melahirkannya seorang anak perempuan, dan Allah lebih mengetahui apa yang dilahirkannya itu, dan anak laki-laki tidaklah seperti anak perempuan. Sesungguhnya aku telah menamai dia Maryam dan aku mohon perlindungan untuknya serta anak-anak keturunannya kepada (pemeliharaan) Engkau daripada syaitan yang terkutuk.” (QS. Ali Imran: 36).
Kedua, istinsyaq, menghirup air ke rongga hidung saat wudhu.
Baca Juga: [Hadits Arbain ke-7] Agama itu Nasihat
Istinsyaq adalah sunnah dalam wudhu, yaitu menghirup air ke dalam rongga hidung. Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam menganjurkan istinsyaq pasti karena ada maksud dan tujuannya.
Dalam dunia kesehatan, istinsyaq sama halnya dengan nasal irrigation, yaitu mencuci rongga hidung dari segala macam kotoran yang bersarang di dalamnya, mulai dari debu hingga bakteri.
“Itu bisa membantu mencuci semua kuman-kuman atau alergi yang kayak debu ataupun bakteri ataupun virus dari hidung. Cuma kalau dilakukan harus sampai ke belakang,” kata dr Bagas Wicaksono SpTHT-KL dari RSIA Kemang Medical Care, sebagaimana dikutip detikhealth (15/5/2019).
Jika dalam sehari kita menunaikan sholat lima waktu dan setiap berwudhu kita ber-istinsyaq sebanyak tiga kali, maka dalam satu hari kita sudah membersihkan rongga hidung dari kuman sebanyak 15 kali.
Baca Juga: Pentingnya Memahami Fiqih Jual Beli dalam Berdagang
Artinya, kesehatan dan kebersihan rongga hidung tetap terjaga dan terhindar dari berbagai macam penyakit saluran pernapasan, seperti influenza dan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Dengan demikian ber-istinsyaq dapat membersihkan virus corona yang menyerang sistem pernapasan.
Ketiga, mengonsumsi madu bermanfaat bagi kesehatan dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Dalam Al-Quran disebutkan madu adalah obat yang menyembuhkan bagi manusia.
Baca Juga: Selesaikan Masalahmu dengan Sabar dan Shalat
Allah berfirman dalam Surat An-Nahl ayat 68-69:
وَأَوْحَىٰ رَبُّكَ إِلَى النَّحْلِ أَنِ اتَّخِذِي مِنَ الْجِبَالِ بُيُوتًا وَمِنَ الشَّجَرِ وَمِمَّا يَعْرِشُونَ
ثُمَّ كُلِي مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ فَاسْلُكِي سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًا ۚ يَخْرُجُ مِنْ بُطُونِهَا شَرَابٌ مُخْتَلِفٌ أَلْوَانُهُ فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ ۗ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَةً لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
“Rabbmu mengilhamkan kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia.
Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl ayat 68-69)
Baca Juga: Cinta Dunia dan Takut Mati
Keempat, rutin shalat tahajud mencegah dari penyakit infeksi pernafasan.
Dalam hadits disebutkan, merutinkan shalat tahajud menolak penyakit dari badan, seperti disebutkan dalam hadis berikut ini:
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللَّهِ وَمَنْهَاةٌ عَنْ الْإِثْمِ وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنْ الْجَسَدِ
“Selalulah kalian melakukan shalat tahajud (qiyamul lail), karena shalat tahajud adalah kebiasaan orang-orang saleh sebelum kalian, dan sesungguhnya shalat malam mendekatkan kepada Allah, serta menghalangi dari dosa, menghapus kesalahan, dan menolak penyakit dari badan.” (HR At-Tirmidzi)
Kelima, mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib (baik).
Allah berfirman dalam surah Al Maidah ayat 88 berikut:
وَكُلُوا مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ حَلَالًا طَيِّبًا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي أَنْتُمْ بِهِ مُؤْمِنُونَ
“Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepada kalian, dan bertakwalah kepada Allah yang kalian beriman kepada-Nya.” (Al Maidah ayat 88)
Disebut thayyib apabila makanan tersebut halal, tidak najis dan tidak diharamkan serta mengundang selera dan tidak membahayakan fisik serta akal. Selain kriteria ini, maka suatu makanan tidak disebut thayyib sehingga tidak layak untuk dikonsumsi.
Ya Allah, hindarkanlah kami dari resesi ekonomi, musibah, penyakit, kekejian, kemunkaran dan bencana yang timbul karena perang, kesulitan-kesulitan dan berbagai petaka baik yang lahir maupun yang batin. Dari negeri kami khususnya atau dari negeri kaum muslim pada umumnya. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuuatu, aamiin. (A/RS5/RI-1)
Mi’raj News Agency (MINA)