New York, MINA – Presiden Kolombia Gustavo Petro mengaku tidak peduli soal pencabutan visanya oleh Amerika Serikat karena ikut serta dalam demonstrasi pro-Palestina di New York.
“Saya tidak lagi memiliki visa untuk bepergian ke Amerika Serikat. Saya tidak peduli. Saya tidak membutuhkan visa karena saya bukan hanya warga negara Kolombia tetapi juga warga negara Eropa, dan saya benar-benar menganggap diri saya sebagai orang bebas di dunia,” kata Petro di media sosial.
“Mencabut visa karena mengecam genosida menunjukkan AS tidak lagi menghormati hukum internasional,” tambahnya.
Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (26/9) mengumumkan pencabutan visa Gustavo Petro karena dianggap menghasut kekerasan.
Baca Juga: Topan Bualoi Hantam Vietnam, 13 Orang Tewas
“Sebelumnya hari ini, Presiden Kolombia @petrogustavo berdiri di jalan New York City dan mendesak tentara AS untuk tidak mematuhi perintah dan menghasut kekerasan. Kami akan mencabut visa Petro karena tindakannya yang sembrono dan menghasut,” kata Departemen Luar Negeri di X.
Petro bergabung dengan para demonstran di New York, bersama musisi Inggris Roger Waters, saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di Majelis Umum PBB.
“Apa yang terjadi di Gaza jelas tidak dapat dibahas, ini adalah genosida,” kata Petro kepada khalayak, menambahkan bahwa veto Washington di Dewan Keamanan PBB telah menghancurkan semua harapan diplomasi.
“Sejarah menunjukkan kepada kita bahwa setelah diplomasi berakhir, umat manusia harus menghadapi perjuangan yang berbeda,” ujarnya.
Baca Juga: Mata-Mata Terpenting Israel Dieksekusi Mati
Ia mengimbau para tentara AS, mendesak mereka untuk tidak mengikuti perintah Presiden Donald Trump.
“Dari New York, saya meminta kepada seluruh prajurit Angkatan Darat AS untuk tidak melawan rakyat,” ujarnya.
“Lawan perintah Trump, patuhi perintah kemanusiaan,” kata Petro, merujuk pada tentara AS yang melawan Hitler di Eropa.
Menteri Dalam Negeri Kolombia Armando Benedetti menulis di X bahwa visa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu seharusnya dicabut, bukan visa Petro.
Baca Juga: [POPULER MINA] Sidang Umum PBB, Kejahatan Israel di Gaza Masih Berlangsung
“Tetapi karena kekaisaran melindunginya, mereka melampiaskannya kepada satu-satunya presiden yang cukup mampu untuk mengatakan kebenaran di hadapannya,” ujar Benedetti.
Sebelumnya, AS juga menolak visa para pejabat Palestina, termasuk Presiden Mahmoud Abbas, dan melarang mereka menghadiri Sidang Umum PBB di New York. []
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Siapa Thomas Sanford, Penembak di Gereja Mormon Michigan?