Makassar, MINA – Tim Wahdah Islamiyah Tanggap Corona (WITC) Kamis (16/4) menyalurkan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) kepada tenaga kesehatan di Puskesmas Tabaringan, Kecamatan Ujungtanah Makassar.
APD yang disalurkan antara lain Baju Hazmat, Face Shield, dan sarung tangan yang diterima langsung oleh Kepala Puskesmas Tabaringan Makassar, dr. Rudianto Joto, M.Kes.
Muhammad Syukri Turusi Ketua Divisi Logistik WITC mengatakan, program penyaluran APD ini dilakukan secara berkala dengan melihat dan mengutamakan daerah-daerah yang sudah teridentifikasi zona merah.
“Di Tabaringan salah satunya juga sudah masuk zona merah karena sudah ada dua positif Covid, kemudian juga di beberapa Puskesmas baik di Kota Makassar maupun di kabupaten Maros,” tutur Syukri dalam keterangan tertulis diterima MINA, Kamis (16/4)
Baca Juga: Menag Bertolak ke Saudi Bahas Operasional Haji 1446 H
Syukri menambahkan, bantuan APD ini juga disalurkan ke beberapa Rumah Sakit rujukan Covid-19, seperti Rumah Sakit dr. Wahidin Sudirohusodo, RSUD Haji, dan RSUD Tajuddin Chalid Makassar, termasuk Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Bunda Makassar.
“Berdasarkan hasil rapid assessment dari tim Medis Covid-19 se-Indonesia bahwa puncak pandemi Covid-19 ini terjadi di akhir bulan Mei, diperkirakan puluhan ribu orang terpapar Covid-19,” katanya.
Karena itu menurutnya, apalagi dengan kondisi APD untuk tenaga kesehatan sudah sangat memprihatinkan, baik dari segi stok, maupun harga.
Syukri menyebutkan contoh kenaikan harga masker, seperti Masker N95 dengan harga normal di bawah 50.000 rupiah, sekarang sudah mencapai harga 150.000 rupiah, bukan hanya terjadi di Makassar, namun di berbagai wilayah.
Baca Juga: Polisi Amankan Uang Rp150 M dari Kasus Judol
“Kondisi seperti ini jika terus berkelanjutan, kemudian bertepatan dengan puncak Pandemi di bulan Mei, kita nda tahu kondisi APD medis lagi seperti apa,” tutur Syukri.
dr Rudi Kepala Puskemas Tabaringan menyebutkan, Puskesmas Tabaringan di awal tersebarnya wabah Covid-19 di Makassar telah melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat di lima kelurahan, dengan total 15 orang telah teridentifikasi sebagai Orang Dalam Pengawasan (ODP).
“Kemarin, 15 April sudah ada hasil satu orang positif dan ini membuat rating meningkat, dua orang PDP,” ungkap Rudi.
Dia menyebutkan bahwa, kebutuhan yang paling mendesak adalah APD, utamanya masker N95 untuk melakukan perawatan. (R/R3/P1)
Baca Juga: Polisi Tangkap Satu DPO Kasus Judol, Uang Rp5 M Diamankan
Mi’raj News Agency (MINA)