Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia <!-- #FreePalestine - Ayo bersatu demi Palestina. -->

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wakil Ketua BWI: Literasi Wakaf Umat Masih Rendah

kurnia - Selasa, 11 Oktober 2022 - 05:37 WIB

Selasa, 11 Oktober 2022 - 05:37 WIB

14 Views ㅤ

Jakarta, MINA –  Wakil Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Imam Teguh Saptono mengatakan, bahwa peningkatan literasi wakaf umat masih tergolong sangat rendah.

“Terkait Potensi wakaf uang nasional sebesar Rp. 180 triliun pertahun, jumlah tersebut didasarkan atas jumlah keluarga muslim yang masuk kriteria kelas menengah,” kata Imam kepada MINA, di Jakarta Senin (11/10).

Lanjut kata Imam, dengan asumsi bahwa masing-masing melakukan wakaf sebesar 2.5-5% dari total pengeluaran perbulan, namun realisasi masih sangat rendah, total akumulasi wakaf uang yang tercatat di BWI masih kurang dari Rp.1.4 triliun.

“Adapun potensi pertumbuhan dalam bentukh wakaf tanah sekitar 5-6% pertahun. Saat ini tanah wakaf berjumlah sekitar 56 ribu hektar,” imbuhnya.

Baca Juga: Jelang Pemulangan Gelombang II, Jamaah Haji Diminta Patuhi Aturan Barang Bawaan

Menurutnya, inilah langkah-langka yang harus dilakukan

Pertama, Peningkatan literasi wakaf umat yang masih tergolong sangat rendah.

Kedua, Peningkatan kapasitas dan profesionalisme nadzir, diantaranya dangan program sertifikasi.

Ketiga, Harmonisasi peraturan dan regulasi guna mendukung penghimpunan wakaf

Baca Juga: Jateng Gandeng Fujian, China! Kerja Sama Rp 18 Miliar Cumi Sirip Panjang hingga Investasi Kapal Listrik

Keempat, Fokus pada sejumlah projek wakaf nasional bersama-sama lembaga sosial lain seperti Baznas, BWI juga BPKH, misalnya dalam pembangunan dan pengembangan sejumlah Rumah Sakit.

Kelima,  Transformasi digital guna meningkatkan mobilisasi dan kemudahan transaksi wakaf uang, sistem pelaporan. (L/R4/P1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Bandara Wunopito NTT Tertutup Abu

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Ekonomi
Breaking News