Yerusalem, MINA – Walau dihambat di beberapa titik kota dan gerbang, sekitar 15.000 jamaah dapat melaksanakan shalat Jumat (4/12) di Kompleks Masjidil Aqsa Yerusalem.
Dengan tetap menjalankan pedoman pencegahan virus Covid 19 dan di tengah penekanan pasukan Israel, jamaah sudah hadir di Al-Aqsa sejak pagi hari ini. Al-Hayat al-Jadidah melaporkannya.
Banyak di antara jamaah dari Yerusalem dan pedalaman Palestina yang diduduki tidak diizinkan memasuki kota Yerusalem dari Tepi Barat.
Tampak para relawan dan penjaga Al-Aqsa (murabitun) tersebar di beberapa titik untuk mengingatkan kesadaran di antara para jamaah untuk komitmen menjaga jarak fisik saat mereka memasuki kompleks masjid.
Baca Juga: Sektor Pariwisata Israel Hancur, 90 Hotel Tutup Sejak Perang
Mufti Yerusalem dan Khatib Al-Aqsa, Syaikh Muhammad Hussein menekankan pentingnya tetap mengunjungi Al-Aqsa untuk menjaga serangan eskalasi oleh otoritas pendudukan, perusakan properti dan kesuciannya, serta upay mengubah fitur geografis, sejarah dan peradaban di Tanah Suci .
Dia juga menekankan bahwa kawasan Masjid Al-Aqsa adalah tempat peribadatan umat Islam, bukan ritual Yahudi.
“Masjid Al-Aqsa yang diberkahi akan tetap menjadi tempat suci bagi kita kaum Muslimin, dan kita wajib mempertahankan keyakinan kita,” ujarnya.
Ia menambahkan, upaya untuk menyerang Masjid Al-Aqsa telah berlangsung sejk tahun 1967 hingga hari ini. (T/RS2/R1)
Baca Juga: Pengadilan Tinggi Israel Perintahkan Netanyahu Tanggapi Petisi Pengunduran Dirinya
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Sejumlah Jenazah di Makam Sementara Dekat RS Indonesia Hilang