Depok, MINA – , Wali Kota Depok Mohammad Idris mengajak seluruh lembaga pendidikan melakukan langkah kongkret sebagai upaya mencegah LGBT, salah satunya, membentuk kegiatan positif maupun edukasi sejak dini.
“Lembaga pendidikan harus melakukan langkah kongkrit. Tidak hanya sekedar wacana maupun pembahasan LGBT. Contohnya, bisa dengan kegiatan parenting,” ujar Wali Kota Depok Mohammad Idris saat menjadi keynote speaker Special Webinar for parents say no to LGBT di acara 20th Lentera Insan Group, Sabtu (30/7).
Dikutip dari laman resmi Pemkot Depok, Idris mengatakan, penyimpangan moral anak bermuara pada cara atau pola asuh orang tua yang tidak benar. Utamanya, pada masyarakat prasejahtera atau kurang mampu.
“Say no to LGBT harus diimplementasikan, bukan hanya slogan. Di samping itu, orang tua harus mampu menjelaskan tentang pendidikan seks di saat yang tepat sehingga anak-anak tidak mencari tahu sendiri dan mendapat pemahaman yang salah,” ujarnya.
Baca Juga: Syubban Jambi Kibarkan Bendera Palestina di Puncak Gunung Dempo
Wali Kota berharap, melalui webinar ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Depok bersama lembaga pendidikan bisa saling bergandeng tangan untuk mengimplementasikan say no to LGBT. Pasalnya, anak-anak merupakan aset untuk persiapan kepemimpinan di masa Indonesia Emas yaitu pada 2045.
“Anak-anak nantinya akan menjadi pemimpin bangsa. Maka, marilah kita bersama-sama mempersiapkan hal tersebut. Baik dari sisi pendidikan, moral, etika maupun pergaulan. Mudah-mudahan Kota Depok dan kita semua terbebas dari lingkungan pergaulan yang salah atau LGBT,” kata Idrid. (T/R6/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Ulama Palestina: Ujian Pertama untuk Bebaskan Al-Aqsa adalah Shubuh Berjamaah