Jakarta, MINA – Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia (Walubi) DKI Jakarta Pendeta Liem Wira Wijaya menegaskan, pihaknya secara sadar mengikuti kebijakan yang diambil Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengenai peniadaan peribadatan secara berjamaah selama dua pekan.
“Kami umat Buddha di DKI Jakarta akan mengikuti seruan Gubernur kita untuk mengadakan kebaktian di rumah masing-masing sampai wabah ini reda,” kata Liem usai bertemu dengan Anies Baswedan di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (19/3).
Dalam pertemuan yang juga dihadiri oleh pimpinan seluruh agama, Anies menegaskan, Pemprov DKI Jakarta telah memutuskan untuk meniadakan kegiatan peribadatan secara berjamaah bagi seluruh agama di kawasan DKI Jakarta, seperti kegiatan salat Jumat, Misa, Kebaktian, hingga Nyepi.
“Kami menyepakati bersama akan melakukan secara serius pembatasan interaksi di dalam seluruh komponen. Kami menyepakati kegiatan peribadatan yang diselenggarakan secara bersama-sama di rumah ibadah ditunda hingga kondisi memungkinkan,” kata Anies usai pertemuan itu.
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri
“Untuk sementara waktu kita lakukan selama dua pekan ke depan, ditunda. Nanti kita pantau kondisinya dua pekan lagi,” kata Anies menambahkan.
Dia menjelaskan, dalam paparan yang telah disampaikan, situasi di Jakarta penyebarannya sangat cepat dan sekarang Jakarta merupakan salah satu epicenter penambahan kasus sangat signifikan. Kemarin di Jakarta ada 160 kasus. Hingga Selasa (19/3) pagi sudah bertambah menjadi 208.
“Pertambahannya sangat cepat dan tidak lagi di kawasan tertentu, saat ini sudah di semua kawasan. Karena itu dalam pertemuan tadi kita menyepakati beberapa hal mendasar seperti yang telah kami sebutkan,” katanya. (L/R2/RS1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Update Bencana Sukabumi: Pemerintah Siapkan Pos Pengungsian