Ramallah, MINA – Pasukan Israel menangkap wanita politisi Palestina Khalida Jarrar (56 tahun) dari rumahnya di kota Ramallah, Tepi Barat pada Kamis (31/10) jam 3 pagi dan membawanya ke tempat yang tidak diketahui.
Khalida Jarrar adalah mantan anggota Dewan Legislatif Palestina, tokoh Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) dan sudah beberapa kali ditahan, demikian Aljazeera melaporkan.
Menurut putrinya Yara Jarrar, saat penangkapan itu, rumahnya dikepung oleh lebih dari 70 tentara Israel yang datang dengan 12 kendaraan militer.
“Ibuku, Khalida Jarrar, ditangkap dari rumah kami di Ramallah beberapa saat yang lalu. Ibu dan saudaraku masih tertidur ketika mereka tiba,” kata Yara dalam postingan-nya di Twitter.
Baca Juga: Tentara Israel Cemas Jumlah Kematian Prajurit Brigade Golani Terus Meningkat
Ia juga menulis di akunnya dengan hastag #freekhalidajarrar #IsraeliCrimes #Israel #BDS.
Jarrar ditangkap karena dikaitkan dengan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) yang dianggap sebagai kelompok “teroris” oleh Israel.
Pembebasan terakhirnya dari penjara Israel adalah pada Februari lalu setelah 20 bulan dalam penahanan administratif, penahanan di mana seseorang ditahan tanpa diadili atau dituntut.
Menurut salah satu anggota jaringan solidaritas tahanan Palestina, Samidoun, Jarrar adalah pendukung kebebasan tahanan Palestina dan pernah menjabat sebagai Wakil Ketua dan Direktur Eksekutif Kelompok Hak Asasi Tahanan Palestina.
Baca Juga: Anakku Harap Roket Datang Membawanya ke Bulan, tapi Roket Justru Mencabiknya
“Di dalam penjara Israel, dia memainkan peran utama mendukung pendidikan gadis-gadis kecil yang ditahan di sana. Ia juga mengorganisir kelas-kelas tentang hak asasi manusia dalam tinjauan untuk ujian sekolah menengah wajib, ketika otoritas penjara meniadakan seorang guru,” tulis Samidoun pada situs web-nya.
Saat ini diketahui ada tujuh politisi Palestina yang ditahan di penjara Israel, sedangkan lima lainnya ditahan di bawah penahanan administratif. (T/hju/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Tim Medis MER-C Banyak Tangani Korban Genosida di RS Al-Shifa Gaza