Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita Syarikat Islam Ikut Laksanakan Program Percepatan Penurunan Stunting

Rana Setiawan - Selasa, 28 Mei 2024 - 19:17 WIB

Selasa, 28 Mei 2024 - 19:17 WIB

14 Views

Jakarta, MINA – Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam (PP WSI) melaksanakan program Percepatan Penurunan Stunting di Semper Timur, Clilincing, Jakarta Utara, pada Selasa (28/5).

Program ini terselenggara atas kerja sama dengan Kantor Setwapres, BKKBN, Pimpinan Wilayah WSI DKI Jakarta, dan pemerintah daerah Jakarta Utara, serta Puskesmas, Posyandu, dan PKK setempat.

Ketua Umum PP WSI Prof. Valina Singka, menjelaskan sebagai organisasi wanita muslim tertua yang berdiri pada 1918 dengan nama Sarekat Siti Fatimah, turut berperan aktif membantu Pemerintah dalam menanggulangi permasalahan Stunting di lima provinsi di Indonesia, salah satunya DKI Jakarta.

Mneurutnya, Jakarta Utara terpilih menjadi daerah intervensi karena merupakan daerah dengan prevalensi tertinggi di DKI Jakarta (17,8 persen).

Baca Juga: Tujuh Peran Muslimah dalam Membela Palestina

”Semoga program ini dapat memberikan dampak yang baik kepada balita yang masih mengalami stunting di wilayah Semper Timur,” kata Valinka.

Dia juga mengharapkan peran berbagai pihak terkait yang perlu ditingkatkan seperti pihak swasta/program CSR dapat bekerja sama dengan organisasi sosial untuk melakukan intervensi program nyata langsung ke masyarakat.

“Majelis taklim muslimah dan masjid wilayah setempat juga perlu dilibatkan dalam melakukan kegiatan sosial pencegahan stunting di wilayah lain di Indonesia,” ucapnya.

Acara peluncuran program tersebut dihadiri pengurus WSI, wakil dari BKKBN, Camat, Lurah, Puskesmas, dan Posyandu setempat, serta para balita stunting penerima manfaat beserta ibunya.

Baca Juga: Muslimah dan Masjidil Aqsa, Sebuah Panggilan untuk Solidaritas

Dalam program ini, anak balita stunting akan menerima pemberian satu butir telur dan susu UHT per hari selama tiga bulan kepada anak stunting di Semper Timur sebanyak 30 orang.

Pada akhir 2023, Indonesia memiliki jumlah anak dengan angka stunting 18,6 persen, angka yang cukup tinggi dibandingkan dengan angka yang dimiliki negara ASEAN lainnya, di mana Indonesia menempati urutan kedua tertinggi setelah Timur Leste.

Berdasarkan data UNICEF, Indonesia termasuk ke dalam 5 besar negara berkembang yang memiliki kasus stunting tinggi, satu dari lima anak Indonesia di bawah usia dua tahun mengalami kurang makanan sehat tambahan.

Pemerintah Indonesia telah melalakukan berbagai cara untuk menurunkan angka stunting, di antaranya yang dilakukan oleh Kementerian Sosial, berupa Program Keluarga Harapan (PKH) dan Kartu Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Baca Juga: Penting untuk Muslimah, Hindari Tasyabbuh

Selain itu, Kemensos bersinergi dengan Kementerian Kesehatan dan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengeluarkan berbagai program seperti pembagian telur dan susu juga Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting.

Sementara Pemerintah Indonesia menargetkan penurunan kasus stunting pada 2024 di angka 14 persen.[]

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Peran Muslimat dalam Menjaga Kesatuan Umat

Rekomendasi untuk Anda

MINA Millenia
Palestina
Khadijah
Palestina