Port Moresby, MINA – Wakil Presiden AS Mike Pence menyebut persyaratan pinjaman Cina kepada negara-negara miskin di kawasan untuk meningkatkan infrastruktur bisa membahayakan kedaulatan negara-negara penerima hutang.
“Jangan terima utang luar negeri yang bisa membahayakan kedaulatan Anda,” katanya pada pertemuan puncak eksekutif Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik (APEC), di Port Moresby, Papua New Guinea, Sabtu (17/11).
Pence juga menyebut inisiatif Belt-and-Road China yang menyebut penawaran pinjaman sebagai hal yang “paling tidak buram dan terlalu sering, mereka datang dengan ikatan dan menyebabkan utang mengejutkan.”
Baca Juga: Netanyahu Klaim Dataran Tinggi Golan akan Jadi Milik Israel Selamanya
“Kami tidak menenggelamkan mitra kami dalam lautan utang. Kami tidak memaksa, merusak, atau membahayakan independensi Anda. Amerika Serikat berurusan secara terbuka dan adil,” ujarnya, seperti disebutkan Al-Jazeera.
Dalam pidato kesempatan sama, Presiden China Xi Jinping membela kebijakan negaranya, dan mengatakan tidak ada “agenda politik yang tersembunyi dengan memberi hutang, juga bukan jebakan seperti beberapa orang telah melabelinya.”
Dia juga memperingatkan bahwa tidak ada yang akan mendapat keuntungan dari ketegangan antara Beijing dan Washington.
“Sejarah telah menunjukkan bahwa konfrontasi, baik dalam bentuk perang dingin, perang panas atau perang dagang, tidak akan menghasilkan pemenang,” katanya.
Baca Juga: Inggris Berencana Hapus HTS dari Daftar Teroris
Pence juga mengatakan bahwa AS menginginkan “hubungan yang lebih baik” dengan Cina, jika menghormati kedaulatan tetangganya, dan melakukan “perdagangan bebas, adil dan timbal balik” dan catatan hak asasi manusianya.
Trump tidak menghadiri KTT APEC ini, ia dijadwalkan akan bertemu Xi pada KTT G20 di Argentina bulan depan. (T/RS2/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Turkiye akan Buka Perbatasan dengan Suriah untuk Pulangkan Pengungsi