Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres: Gerakkan Ekonomi dengan Kebijakan Strategis

IT MINA - Rabu, 18 Mei 2016 - 20:38 WIB

Rabu, 18 Mei 2016 - 20:38 WIB

375 Views

Jakarta, 11 Sya’ban 1437/18 Mei 2016 (MINA) – Tidak ada pilihan selain melakukan banyak perubahan dan reformasi untuk kemajuan. Hal yang sangat penting ialah menggerakkan ekonomi bersama untuk kemakmuran masyarakat.

Demikian disampaikan Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla saat Opening Ceremony Sidang Tahunan Islamic Development Bank (IDB) ke-41 di Jakarta Convention Center, Jakarta pada Selasa (17/5) malam.

Jusuf Kalla mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi dunia mengalami perlambatan dengan jatuhnya harga komoditas global.

Padahal, lanjut Jusuf Kalla dua pertiga produksi minyak dunia dihasilkan oleh negara-negara anggota Islamic Development Bank (IDB). Kondisi ini tentu memberi dampak yang besar bagi negara-negara tersebut.

Baca Juga: IKAPI Gelar Islamic Book Fair 2025, Catat Agendanya

“Karena itu butuh stimulus yang baik dan besar yang akan memperbaiki dan menunjang perbaikan ekonomi masing-masing,” katanya.

Ia mengatakan, untuk menghadapi risiko tersebut, sebagai negara yang memiliki penduduk lebih dari 250 juta jiwa, Indonesia telah mengambil sejumlah kebijakan strategis.

Pertama, meningkatkan pembangunan infrastruktur untuk mempermudah logistik (arus distribusi barang/jasa) antardaerah di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

Kedua, memperbaiki sistem keuangan melalui perbaikan sistem perbankan yang lebih efisien dengan tingkat suku bunga yang lebih baik.

Baca Juga: Semangat dan Haru Iringi Pemberangkatan Kloter Pertama Haji dari Surabaya

Ketiga, memperbaiki birokrasi dalam negeri, sehingga mampu menarik investor asing untuk menanamkan modalnya ke dalam negeri. Terakhir, memperkuat kerja sama perdagangan antara Indonesia dengan negara-negara lain. (L/P010/R05)

Mi’raj Islamic News Agency (MINA)

Baca Juga: Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia Hadapi Tarif Tinggi dari AS

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Internasional
Asia
Ekonomi
Indonesia