Serang, MINA- Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin berharap pesantren menjadi markazul ishlah,. yaitu menjadi pusat perubahan dan perbaikan, serta pusat inovasi.
“Dulu pesantren sebagai pusat perlawanan melawan penjajah. Sekarang selain menyiapkan orang paham agama, pesantren juga menjadi pusat pengembangan, perubahan, perbaikan, dan inovasi, termasuk pusat pemberdayaan masyarakat,” kata Wapres saat mengikuti daring wisuda S1 Sekolah Tinggi Ilmu Fiqih (STIF) Syeikh Nawawi Tanara, di Serang, Sabtu (26/9).
Ia mengatakan, Pesantren Syeikh Nawawi dibangun dengan misi menyiapkan orang paham agama untuk melanjutkan tugas ulama (kaderisasi), serta pusat perbaikan, perubahan, dan inovasi.
“STIF menyediakan orang-orang yang berjiwa inovatif. Pesantren dijadikan pusat pengembangan inovasi, sekaligus menyiapkan tokoh-tokoh perubahannya,” tegas Wapres.
Baca Juga: Program 100 Hari Kerja, Menteri Abdul Mu’ti Prioritaskan Kenaikan Gaji, Kesejahteraan Guru
Selain kegiatan akademik, STIF juga dilengkapi Bank Wakaf Mikro dan BMT. Keduanya menjadi laboratorium perkuliahan sekaligus media melakukan pengembangan kepada masyarakat.
“Sehingga, pesantren menjadi tempat perubahan pengembangan ekonomi, baik di sektor keuangan, retail, dan pengembangan lainnya,” jelasnya.
“STIF menyediakan orang-orang yang berjiwa inovatif. Pesantren dijadikan pusat pengembangan inovasi, sekaligus menyiapkan tokoh-tokoh perubahannya,” lanjutnya.
Ketua Yayasan STIF Syentra Siti Ma’rifah melaporkan bahwa ada 31 wisudawan S1 angkatan pertama. Dia berharap mereka nantinya dapat ikut mengembangkan ekonomi dan keuangan syariah demi kemasalahatan umat di Indonesia.
Baca Juga: Delegasi Indonesia Raih Peringkat III MTQ Internasional di Malaysia
Menurut Ma’rifah, STIF adalah satu-satunya perguruan tinggi keagamaan Islam dengan prodi ilmu Fiqih di Indonesia. Izin operasional terbit pada 2016, STIF kini sudah terakreditasi BAN PT. (R/SH/P1)
Mi’raj News Agency (MINA)
Baca Juga: Matahari Tepat di Katulistiwa 22 September