Image for large screens Image for small screens

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Damai di Palestina = Damai di Dunia

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wapres JK: Pemerintah Mulai Rehabilitasi Rumah Rusak Akibat Gempa Lombok

Rana Setiawan - Rabu, 22 Agustus 2018 - 04:00 WIB

Rabu, 22 Agustus 2018 - 04:00 WIB

1 Views

Wapres saat mengunjungi pos penampungan di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, pada Selasa (21/8). (Foto: BNPB/Setkab)

Lombok, MINA – Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla menyampaikan, Pemerintah memulai rehabilitasi rumah rusak pascagempa Lombok yang terjadi sejak 29 Juli 2018 lalu.

Hal tersebut diungkapkan Wapres saat mengunjungi para penyintas yang masih bertahan di pos penampungan di Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Lombok Barat, NTB, Selasa (21/8).

Saat bertemu warga, JK mengajak mereka untuk membangun kembali dan berpesan bahwa pembangunan rumah rusak sepenuhnya menjadi tanggung jawab warga penerima bantuan.

Lebih lanjut Wapres menyampaikan, Pemerintah akan memberikan bantuan dana untuk pembelian material bangunan dan Kementerian PUPR akan melakukan pendampingan cara pembangunan rumah.

Baca Juga: Cinta dan Perjuangan Pembebasan Masjid Al-Aqsa Harus Didasari Keilmuan

Saat pertemuan tersebut, Wapres mengingatkan dana bantuan jangan digunakan untuk membeli kebutuhan lain seperti rokok, sepeda motor atau televisi, tetapi dimanfaatkan secara baik untuk membeli material bangunan, semen, seng, kayu atau paku.

Ia juga menambahkan bahwa ibu-ibu juga diharapkan untuk membantu proses pembangunan rumah, seperti mengangkat kayu.

Wapres JK mengingatkan, tidak ada gempa yang membunuh orang, tetapi bangunannya. Melalui rumah tahan gempa yang akan dibangun kembali, JK berharap agar tidak ada korban lagi karena nantinya mereka memiliki rumah tahan gempa.

“Kita mau membangun rumah yang baik, rumah yang tahan gempa,” ujar Wapres sebagaimana dikutip dalam rilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Selasa (21/8).

Baca Juga: Lewat Wakaf & Zakat Run 2024, Masyarakat Diajak Berolahraga Sambil Beramal

Lebih lanjut, Wapres menyampaikan bahwa yang harus dilakukan pembangunan rumah tahan gempa, minimum 9 SR, di sini kemarin 7 SR.

Menurut Wapres, pembangunan satu rumah memakan waktu penyelesaian dengan target 1 bulan, sedangkan target pembangunan seluruh rumah rusak dalam 6 bulan. “Pemerintah memberikan bantuan warga untuk rumah kategori rusak berat sebesar Rp50 juta, rusak sedang Rp25 juta, dan rusak ringan Rp10 juta,” ujar Wapres.

Pembangunan Rumah Tahan Gempa

Sementara itu, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pihaknya telah melatih warga untuk cara pembangunan rumah tahan gempa. Pelatihan tersebut, menurut Menteri PUPR, membutuhkan waktu 1-2 hari.

Baca Juga: Prof Abd Fattah: Pembebasan Al-Aqsa Perlu Langkah Jelas

“Kementerian PUPR melibatkan para mahasiswa dari perguruan tinggi dan TNI untuk mengawasi pembangunan rumah. Secara bersamaan Kementerian PUPR juga memperbaiki infrastruktur, pembangunan pasar dan sekolah,” ujar Menteri PUPR seraya menegaskan bahwa pembangunan rumah dimulai hari ini.

Sejumlah 43 sekolah dari 500 lebih sekolah rusak, tambah Menteri PUPR, sudah mulai pembangunan, sedangkan Kementerian Pendidikan telah mendirikan tenda-tenda darurat untuk kegiatan belajar mengajar.

Sementara itu, menanggapi penanganan darurat pascagempa, JK menyampaikan bahwa cara penanganan pemerintah sama dengan cara penanganan bencana nasional. Saat bencana Aceh, lanjut Wapres, pemerintah pusat belum mampu dalam penanganan sehingga membutuhkan dukungan internasional.

Namun saat ini, Wapres menegaskan bahwa Pemerintah mampu untuk melakukan penanganan dan telah mengerahkan sumber daya kementerian/lembaga seperti Kementerian PUPR, Kesehatan, Sosial, Pendidikan dan BNPB.

Baca Juga: MUI Tekankan Operasi Kelamin Tidak Mengubah Status Gender dalam Agama

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei mengatakan telah mendistribusikan bantuan dana rumah kepada 5.000 keluarga dari 100.000 rumah terdampak. “Hingga kini Pos Komando Penanganan Darurat Bencana Lombok NTB 2018 mencatat total rumah rusak mencapai 73.843 unit,” ujar Kepala BNPB.

Wapres JK mengakhiri kunjungan dengan melakukan rapat tertutup yang dihadiri oleh Menteri PUPR, Menteri Sosial, Menteri Pendidikan, Kepala BNPB, Gubernur Nusa Tenggara Barat, Gubernur Jawa Timur, Komandan Posko Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok, dan perwakilan organisasi perangkat daerah Provinsi NTB. (R/R01/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Baca Juga: Prof. El-Awaisi Serukan Akademisi Indonesia Susun Strategi Pembebasan Masjidil Aqsa

Rekomendasi untuk Anda

Indonesia
Indonesia
Indonesia
Internasional
Indonesia
Indonesia