Wapres Jusuf Kalla Buka Rapat Koordinasi Zakat Nasional 2017

Wapres saat membuka rakornas yang ditandai dengan pemukulan gong. Foto: Royhanul Iman/MINA

Jakarta, MINA – Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) membuka secara resmi acara Rapat Koordinasi Nasional 2017 di Hotel Mercure and Convention Centre, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (4/10).

Wakil Presiden mengatakan, rapat koordinasi (rakor) yang diselenggarakan Badan Amil Zakat Nasional () tersebut agar dijadikan pengingat bersama untuk meningkatkan pemberdayaan zakat agar musnahnya kemiskinan dan majunya ekonomi Indonesia.

“Tentu hal ini sudah menjadi suatu keinginan dan cita-cita bahwa bagaimana zakat itu sesuai dengan tujuannya bermanfaat kepada umat, khususnya menghapus fakir miskin dan tujuan lainnya,” kata JK dalam sambutan acara.

Ia menambahkan, saat ini perkembangan zaman telah berubah dan perlu dilakukannya berbagai macam inovasi dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat, infak, sedekah, dan menurutnya hal itu sudah dilakukan oleh Baznas.

Selain itu, katanya, yang perlu diperhatikan lainnya adalah bagaimana menambah para muzaki (pembayar zakat), karena meski banyak orang Indonesia yang memiliki aset nasional, tetapi banyak juga tidak bayar zakat.

“Bagaimana cara meningkatkan jumlah pembayar zakat, bukan hanya dengan membacakan ayat. Jangan memaksa ayam bertelur, tapi bagaimana caranya memperbanyak ayam agar telurnya juga semakin banyak,” katanya.

Sementara itu, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Bambang Sudibyo mengatakan, rakornas tahunan ini bertujuan mendorong peningkatan koordinasi pengelolaan zakat nasional untuk mencapai kemajuan gerakan zakat yang semakin kuat dan unggul.

“Baznas mencatat Pengumpulan Zakat, Infak dan Sedekah (ZIS) tahun 2016 adalah Rp5,12 triliun. Jumlah ini meningkat pesat sebesar 39,5% dari pengumpulan ZIS tahun 2015,” katanya.

Rakornas ini mengangkat tema “Pengarusutamaan Zakat Infak Sedekah dalam arsitektur keuangan syariah Indonesia, dan pencapaian SDGs (Sustainable Development Goals)” dan dihadiri 559 peserta.

Bambang juga menyampaikan tantangan terbesar saat ini dalam pengelolaan zakat nasional, yaitu meningkatkan pengumpulan zakat nasional minimal 10% dari potensi zakat individu tahun 2017 sebesar Rp138 triliun.

“Tantangan lainnya antara lain memperkuat kelembagaan BAZNAS dan LAZ sebagai tanggapan atas langkah Bappenas yang memasukkan BAZNAS dan LAZ ke dalam Masterplan Arsitektur Keuangan Syariah Indonesia,” katanya.

Rapat Koordinasi Zakat Nasional 2017 diselenggarakan selama tiga hari hingga Jumat, 6 Oktober 2017. (L/R08/RI-1)

Mi’raj News Agency (MINA)

Wartawan: habibi

Editor: Rudi Hendrik

Ikuti saluran WhatsApp Kantor Berita MINA untuk dapatkan berita terbaru seputar Palestina dan dunia Islam. Klik disini.