Jakarta, 13 Sya’ban 1438/10 Mei 2017 (MINA) – Sebuah kelompok aktivis Hutan Itu Indonesia menggagas peringatan “Hari Hutan Indonesia” setiap 13 Mei dengan tujuan menyebarkan pesan positif untuk perlindungan ‘paru-paru dunia’ negara ini.
Menurut gerakan itu, Indonesia sebagai negara dengan hutan tropis terbesar ketiga mesti sadar bahwa hutan adalah identitas bangsa yang harus dijaga dan dipertahankan dari berbagai upaya kerusakan.
Nyatanya, Lembaga World Resources Institute, WRI, mengeluarkan laporan yang menyebut Indonesia menempati posisi ketiga negara penyumbang polusi terbesar di seluruh dunia. Setiap tahun, kebakaran hutan yang terjadi di negara ini mampu melepaskan miliaran ton karbondioksida ke udara.
Untuk itu, kelompok Hutan Itu Indonesia menyerukan warga untuk lebih peduli dengan pemeliharaan hutan sebagai paru-paru dunia. Salah satunya bisa dilakukan dengan mengikuti berbagai kegiatan pro kehutanan, atau terlibat langsung dalam pemeliharaan hutan di lapangan.
Baca Juga: Pasangan Ridwan Kamil-Suswono dan Dharma-Kun tak jadi Gugat ke MK
Tahun ini, gerakan itu mengajak para musisi untuk terlibat aktif dalam membantu menjaga hutan dan mengajak warga untuk sama-sama ikut terjun. Penyanyi papan atas seperti Glend Fredly, Astrid, Nina Tamam dan lainnya turut serta terlibat dalam kampanye ini.
Bersama-sama mereka menggelar sebuah konser amal yang akan berlangsung pada 13 Mei sekaligus memperingati Hari Hutan Indonesia. Hasil dana konser yang diberi tema Musika Foresta tersebut nanti akan ditujukan untuk program adopsi hutan yang mereka canangkan bekerja sama dengan organisasi lain.
Menurut Kordinator Musika Foresta, Riry Silalahi, peringatan itu dilaksanakan bersamaan dengan peringatan penandatanganan moratorium izin baru di hutan primer dan lahan gambut oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 13 Mei 2015.
“Inilah salah satu alasan kita menetapkan peringatan hari Hutan Indonesia,” katanya kepada media.
Baca Juga: Cuaca Jakarta Berpotensi Hujan Kamis Ini, Sebagian Berawan Tebal
Sebelumnya, para musisi tersebut menjelajahi hutan-hutan di Indonesia untuk merasakan pentingnya eksistensi hutan bagi kehidupan sekaligus menciptakan sebuah lagu yang nanti akan dimainkan di konser Musika Foresta.
Glenn yang pergi ke hutan taman Manusela di Ambon, Maluku menceritakan pengalaman luar biasanya selama menginap beberapa hari di hutan untuk merenungkan tanah leluhurnya. Sementara Astrid yang pergi ke hutan Nagari sungari Buluh, Sumatera Barat mengungkapkan ketakjubannya saat pertama kali menjelalah ke hutan rimba untuk melihat keindahan suku pedalaman dan air terjun yang susah dicapai.(L/RE1/RS3)
Mi’raj Islamic News Agency (MINA)
Baca Juga: Workshop Kemandirian untuk Penyandang Disabilitas Dorong Ciptakan Peluang Usaha Mandiri